Razia yang dilakukan di ruang pos utama pengamanan ini menandai komitmen nyata jajaran pemasyarakatan dalam menutup celah penyalahgunaan teknologi komunikasi di dalam Lapas. Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa Wartelsus merupakan fasilitas vital bagi Warga Binaan untuk berkomunikasi dengan keluarga, namun tetap berada di bawah pengawasan ketat.
“Kami rutin melakukan razia, tidak hanya di kamar hunian, tetapi juga secara intensif di Wartelsus. Tujuannya jelas memastikan semua pemanfaatan handphone sesuai prosedur dan tidak disalahgunakan,” tegas Tersih.
Dalam razia tersebut, tim pengamanan malam bersama Kalapas turut memeriksa riwayat panggilan, pesan, dan data pada setiap unit handphone yang disediakan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan seluruh komunikasi terbatas hanya pada pihak keluarga atau kontak yang telah diverifikasi.
“Pemeriksaan riwayat ini krusial. Kami harus memastikan tidak ada nomor atau kontak asing yang mencurigakan, apalagi indikasi komunikasi terkait tindak pidana seperti penipuan online atau peredaran narkoba,” tambahnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan nihil temuan pelanggaran. Meski demikian, Kalapas menegaskan bahwa kegiatan razia seperti ini akan terus dilakukan secara berkala dan insidentil.
“Ini adalah komitmen kami dalam menciptakan Lapas yang bersih dari narkoba, handphone ilegal, dan segala modus penipuan. Dengan pengawasan ketat pada Wartelsus, kami berharap lingkungan Lapas Wahai tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Dukungan terhadap langkah Lapas Wahai juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang mengapresiasi tindakan proaktif tersebut.
“Razia Wartelsus menunjukkan jajaran Pemasyarakatan tidak hanya fokus pada penggeledahan blok hunian, tetapi juga cerdas mengantisipasi penyalahgunaan teknologi. Pengawasan ketat adalah kunci agar hak komunikasi Warga Binaan tetap terpenuhi, namun tetap dalam kontrol yang aman,” pungkas Ricky.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Kemenkumham dalam memperkuat sistem keamanan Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia, sejalan dengan visi “Lapas Bersih Narkoba dan Teknologi Terkendali”.

