Pengajian dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an secara bergantian oleh warga binaan. Suasana religius dan penuh kekhusyukan tampak menyelimuti Masjid At-Taubah yang kini menjadi pusat kegiatan spiritual di lingkungan Rutan Bengkulu.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, melalui Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Rafi Rizaldi, menjelaskan bahwa kegiatan pengajian ini merupakan bagian dari program pembinaan mental dan spiritual bagi warga binaan. Menurutnya, pembinaan kerohanian menjadi fokus utama dalam menciptakan perubahan positif di dalam rutan.
“Kami tidak hanya fokus pada pembinaan kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga pada pembinaan rohani. Pengajian rutin seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan semangat warga binaan untuk memperbaiki diri,” ujar Rafi.
Selain memperkuat iman, kegiatan pengajian ini juga berfungsi mempererat hubungan antarwarga binaan serta menciptakan suasana yang harmonis di lingkungan Rutan Bengkulu.
Masjid At-Taubah kini tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang pembinaan spiritual dan moral. Melalui kegiatan keagamaan yang berkesinambungan, pihak Rutan Bengkulu berkomitmen untuk mencetak warga binaan yang berakhlak mulia, beriman, dan siap kembali ke masyarakat dengan membawa nilai-nilai kebaikan.
“Pembinaan rohani menjadi kunci dalam proses reintegrasi sosial. Kami ingin para warga binaan keluar dari rutan bukan hanya bebas secara fisik, tetapi juga bersih secara batin,” pungkas Rafi.
Kegiatan pengajian di Rutan Kelas IIB Bengkulu ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan spiritual memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan menyiapkan warga binaan menuju kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana berakhir.

