Lapas Wahai Gelar Pengobatan Gratis bagi Warga Binaan di Hari Kesehatan Nasional ke-61
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 13
- comment 0 komentar

Lapas Wahai rayakan Hari Kesehatan Nasional dengan pengobatan gratis bagi warga binaan, didukung Puskesmas Wahai. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 dan Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Tahun 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai menyelenggarakan kegiatan pengobatan gratis bagi warga binaan melalui agenda Imipas Peduli, Rabu (12/11).
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Lapas Wahai dengan Puskesmas Wahai. Tim medis dari Puskesmas turun langsung ke dalam Lapas. Mereka memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan umum secara gratis.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen Lapas. Tujuannya adalah untuk menjamin hak-hak dasar warga binaan, termasuk hak atas pelayanan kesehatan yang layak.
“Setiap warga binaan berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Melalui kerja sama dengan Puskesmas Wahai, kami tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga melakukan upaya promotif dan preventif,” terang Tersih.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat Hari Kesehatan Nasional 2025, yang menekankan pentingnya masyarakat sehat, termasuk mereka yang berada di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami berharap komitmen Pemasyarakatan terhadap pelayanan prima di bidang kesehatan terus meningkat, tidak hanya sebatas pengobatan, tetapi juga edukasi agar warga binaan menerapkan pola hidup sehat hingga kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Puskesmas Wahai, Arif Febrianto, memberikan apresiasi terhadap inisiatif Lapas Wahai. Mereka aktif menjaga kesehatan warga binaan.
“Kami menyambut baik kerja sama ini. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, konsultasi keluhan ringan, hingga pemberian obat-obatan. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut sebagai bentuk deteksi dini penyakit menular maupun tidak menular di lingkungan Lapas,” jelas Arif.
Puluhan warga binaan tampak antusias mengikuti kegiatan pengobatan gratis tersebut. Beberapa keluhan kesehatan yang paling sering ditemukan di antaranya batuk, hipertensi, diabetes melitus, gatal-gatal, dan kolesterol tinggi.
Salah satu warga binaan, JP, mengaku bersyukur atas adanya kegiatan pengobatan ini.
“Kami mengapresiasi program pengobatan gratis ini karena menunjukkan bahwa hak kami atas kesehatan tetap diperhatikan selama menjalani masa pembinaan. Terima kasih kepada Lapas dan Puskesmas Wahai,” ucapnya.
Kegiatan ini juga mendapatkan perhatian dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Dia menilai kegiatan ini selaras dengan semangat Pekan Imipas Peduli 2025.
“Kegiatan ini mencerminkan kepedulian sosial dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk bagi saudara-saudara kita di balik jeruji,” ungkapnya.
Melalui kegiatan pengobatan gratis di Lapas Wahai, diharapkan terwujud model kolaborasi efektif antara lembaga pemasyarakatan dan fasilitas kesehatan publik. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat kesadaran akan pentingnya kesehatan di lingkungan Lapas, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan Imipas Peduli, yang menegaskan komitmen terhadap kesejahteraan dan kepedulian sosial bagi seluruh lapisan masyarakat — tanpa terkecuali.
- Penulis: dicky
