Sekolah Rakyat Siap Dilaunching, Prabowo Targetkan Pendidikan Merata
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 57
- comment 0 komentar

Sekolah Rakyat hasil gagasan Presiden Prabowo siap diluncurkan Juli 2025. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dengan konsep sekolah asrama gratis dan kurikulum terpadu. Peluncuran dilakukan bertahap di seluruh Indonesia. (Dok: www.msn.com)
PAStime News, Jakarta – Sekolah Rakyat yang di gagas Presiden Prabowo Subianto di jadwalkan mulai beroperasi bulan ini. Seluruh sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar nyaris rampung sesuai rencana.
Dalam program “Indonesia Bicara” di TVRI bertajuk “Sekolah Rakyat: Harapan Baru Pendidikan Merata” pada Jumat (4/7/2025), Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, menyampaikan bahwa seluruh aspek seperti kurikulum, guru, dan fasilitas telah siap.
“Program ini di siapkan secara lintas kementerian. Progresnya sejauh ini sesuai target,” jelas Agus.
Sebagai contoh, Sekolah Rakyat di Magelang telah siap 98 persen, mulai dari gedung, guru, siswa hingga kepala sekolah. Menurut rencana, masa orientasi di mulai 14 Juli, sebelum peluncuran resmi oleh Presiden.
Karena keterbatasan waktu, pemerintah menggunakan gedung milik Kemensos sebagai lokasi sekolah rintisan. Kebanyakan berada di Jawa dan Sumatera, menyesuaikan distribusi penduduk miskin dan fasilitas yang tersedia.
“Ke depan, sekolah permanen akan di bangun di seluruh kota dan kabupaten. Saat ini, kami sedang verifikasi lahan untuk dicek kelayakannya oleh Kementerian PUPR,” tambahnya.
Presiden menginginkan lahan sekolah minimal seluas 5 hektare dan bebas dari risiko bencana. Tujuannya, menurut Agus, adalah memutus rantai kemiskinan yang di wariskan lintas generasi.
“Banyak keluarga miskin tak mampu sekolahkan anak karena faktor ekonomi. Pak Presiden ingin anak tukang becak tak harus jadi tukang becak,” tegasnya.
Respon dari masyarakat sangat positif. Banyak orang tua penerima manfaat mengaku terharu bahkan menangis bahagia karena anaknya akhirnya bisa sekolah. Di Temanggung, ada yang sampai sujud syukur di hadapan Menteri.
Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp2 triliun untuk program ini, dengan Rp200 miliar per titik sekolah permanen. Sementara itu, sekolah rintisan memanfaatkan gedung eksisting yang di renovasi, meski dengan kapasitas terbatas.
Setiap sekolah akan menggunakan sistem asrama (boarding school), dengan jenjang SD, SMP, dan SMA dalam satu area. Targetnya, satu sekolah bisa menampung 1.000–1.200 siswa.
“Jika nanti terbangun 500 sekolah, akan ada 500 ribu anak dari keluarga miskin yang bisa sekolah dengan fasilitas terbaik,” tutup Agus Jabo.
- Penulis: dicky
