Lapas dan Rutan Sulteng Terus Perkuat Tenaga Kesehatan
- account_circle dicky
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah memastikan layanan kesehatan yang baik bagi warga binaan di Lapas dan Rutan. (Dok: Humas Ditjenpas Sulteng)
PAStime News, Palu – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin hak dasar warga binaan, khususnya di bidang layanan kesehatan. Hal ini ditandai dengan penempatan enam tenaga kesehatan baru di sejumlah Lapas dan Rutan di wilayah Sulteng.
Langkah ini di sampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulteng, Bagus Kurniawan, kepada para tenaga kesehatan usai pembekalan bertempat di Aula Kanwil, Rabu (30/7/2025). Menurut Bagus, kehadiran mereka menjadi bagian penting dari upaya memperkuat sistem pelayanan medis di dalam lapas dan rutan.
“Kami tempatkan mereka ke beberapa UPT Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah. Selanjutnya, akan di berlakukan rotasi secara bergantian untuk memastikan pemerataan layanan medis,” jelas Bagus.
Adapun enam tenaga kesehatan tersebut terdiri dari tiga dokter umum, satu dokter gigi, satu perawat, dan satu bidan. Mereka merupakan CPNS Formasi Non-SLTA Tahun Anggaran 2024 yang kini mulai bertugas melayani kebutuhan kesehatan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Bagus menegaskan bahwa program kesehatan menjadi salah satu fokus utama jajaran pemasyarakatan Sulteng. Menurutnya, pelayanan medis yang layak tidak hanya soal ketersediaan tenaga, tetapi juga menyangkut sistem yang tertata.
“Kami harus mempersiapkan kader kesehatan yang tidak hanya terampil secara medis, tapi juga peka terhadap tantangan dan kebutuhan lapangan,” ujar Bagus.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara intens dan berkala bagi WBP, sebagai bentuk deteksi dini berbagai gangguan kesehatan. Administrasi Medical Record juga di tekankan sebagai bagian penting dalam dokumentasi medis yang akurat dan terintegrasi.
“Jangan abaikan medical record. Data itu bukan hanya pelengkap, tapi fondasi dari seluruh sistem layanan kesehatan kita,” tegasnya.
Lebih jauh, Bagus juga mendorong sinergi yang kuat antara lapas-rutan dan instansi kesehatan setempat, seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas, agar pelayanan tetap berjalan optimal meski dengan sumber daya terbatas.
Tak hanya fokus pada pelayanan kuratif, Bagus mengingatkan pentingnya perubahan pola hidup. “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus terus di biasakan di lingkungan WBP, dan tenaga kesehatan menjadi ujung tombaknya,” katanya.
Ia pun mengingatkan para tenaga kesehatan untuk menjaga keselamatan diri saat bertugas. “Gunakan alat pelindung diri sesuai standar saat berinteraksi di lapas. Keselamatan kalian juga prioritas,” pesan Bagus.
Sebagai perwakilan tenaga medis, drg. Henry Christianto Adi Nugroho menyatakan siap mengemban amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab.
“Kami menyadari bahwa bekerja di lingkungan pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri. Tapi kami hadir dengan semangat untuk melayani, mengedukasi, dan menjaga kesehatan para warga binaan,” janjinya.
Langkah strategis ini menegaskan bahwa pemasyarakatan tak sekadar menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan, tetapi juga menjamin hak hidup sehat bagi setiap warga binaan.
- Penulis: dicky