Jabar Juara Investasi Nasional, Dedi: Terima Kasih Wargaku!
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025
- visibility 12
- comment 0 komentar

Jawa Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang ekonomi, berdasarkan data resmi Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (29/7/2025). (Dok.Istimewa)
PAStime News, Bandung – Provinsi Jawa Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang ekonomi. Berdasarkan data resmi Kementerian Investasi/BKPM yang di rilis Selasa (29/7/2025), Jawa Barat menempati peringkat pertama nasional dalam realisasi investasi Triwulan II 2025, dengan nilai mencapai Rp72,5 triliun atau 15,2 persen dari total investasi nasional.
Capaian tersebut menempatkan Jawa Barat di atas DKI Jakarta (Rp71,1 triliun), Jawa Timur (Rp38,6 triliun), Sulawesi Tengah (Rp31,6 triliun), dan Banten (Rp29,7 triliun).
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengapresiasi warga atas dukungan dan peran aktif menjaga iklim investasi yang kondusif.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para perangkat daerah, mulai dari RT hingga kepala dinas.
“Saya mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Jawa Barat, para RT, RW, kepala dusun, lurah, camat, dinas penanaman modal, para bupati dan wali kota. Kerja keras kita semua menjaga investasi dari gangguan premanisme, hambatan infrastruktur, dan lain-lain berhasil membuahkan hasil,” ujar Dedi dalam video yang di unggah di media sosial, Rabu (30/7/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan ini berkat sinergi dengan Polda Jabar dan Polda Metro Jaya dalam menjaga keamanan industri dan investasi.
Menurut Kementerian Investasi, sektor favorit investor di Jabar adalah industri kendaraan dan perumahan.
Wilayah penyumbang investasi terbesar adalah Kabupaten Bekasi (Rp 18,75 triliun), di susul Karawang, Subang, Bogor, dan Kota Bandung.
Rekrutmen tenaga kerja berbasis digital
Sebagai bentuk komitmen, Gubernur Dedi menegaskan bahwa Pemprov Jabar terus mempercepat layanan investasi yang mudah, cepat, dan transparan bagi pelaku usaha yang taat hukum.
“Pelayanan kepada pelaku usaha yang taat hukum harus di permudah. Sementara pelanggaran di tangani secara persuasif namun tegas,” ucapnya.
Mulai Agustus, Pemprov Jabar menerapkan sistem rekrutmen kerja digital berbasis data untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dari investasi.
“Pencari kerja sudah masuk ke dalam sistem data milik Dinas Tenaga Kerja provinsi dan kabupaten/kota. Perusahaan tinggal koneksikan kebutuhan kerja mereka dan undang calon pekerja langsung,” kata Dedi.
Ia juga mengingatkan agar perusahaan tidak membebani calon pekerja dengan biaya tinggi di awal seleksi. Menurutnya, administrasi baru di urus setelah peserta di nyatakan lolos seleksi kerja.
Dengan capaian ini, Dedi mengajak semua pihak terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
- Penulis: Adilman Zai