Nada Kebebasan: Musik Jadi Terapi Jiwa di Lapas Pemuda Madiun
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Jum, 1 Agu 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

Sejumlah Warga Binaan menyalurkan ekspresi dan bakat mereka dalam kelompok band binaan Lapas, yang rutin berlatih dan tampil dalam berbagai kegiatan Lapas, Jumat (1/8). (Web.Ditjenpas)
PAStime News, Madiun – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan Warga Binaan melalui program seni musik. Sejumlah Warga Binaan menyalurkan ekspresi dan bakat mereka dalam kelompok band binaan Lapas, yang rutin berlatih dan tampil dalam berbagai kegiatan Lapas, Jumat (1/8).
Kalapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari pembinaan kepribadian untuk membentuk karakter positif dan meningkatkan kepercayaan diri Warga Binaan.
“Kami ingin memberi ruang bagi Warga Binaan untuk tetap produktif dan menyalurkan minat serta bakatnya, terutama di bidang musik. Ini juga menjadi sarana untuk mengasah keterampilan dan menjauhkan mereka dari hal-hal negatif,” jelas Wahyu.
Salah satu vokalis band, Warga Binaan berinisial C, mengaku bahwa bernyanyi menjadi pelipur lara dan semangat baru di masa pidananya.
“Waktu pertama ikut latihan, saya cuma ingin isi waktu. Tapi lama-lama musik ini jadi penyemangat. Kalau nyanyi, rasanya kayak bebas sejenak dan bisa sampaikan isi hati,” ungkap C.
Band Warga Binaan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga bagian dari proses pembinaan mental dan spiritual. Selain tampil dalam kegiatan keagamaan dan peringatan hari besar, mereka juga membawakan lagu-lagu bertema motivasi dan perdamaian.
- Penulis: Adilman Zai