Lapas Nirbaya dan Dinas Pertanian Bentuk Kemandirian WBP
- account_circle dicky
- calendar_month 1 jam yang lalu
- visibility 3
- comment 0 komentar

Tim Lapas Nirbaya dan Dinas Pertanian Cilacap evaluasi potensi lahan untuk program pertanian dan pemberdayaan warga binaan. (Dok: Humas Lapas Nirbaya)
PAStime News, Cilacap – Lapas Kelas IIB Nirbaya tegaskan komitmen dukung pembinaan kemandirian warga binaan lewat peninjauan lahan pertanian, Jumat (1/8). Kegiatan di pimpin Kepala Pengamanan Mukhtar dan staf Kevin Kamaloga. Tim juga menggandeng Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap sebagai mitra teknis strategis.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Arif Fatoni, turut hadir langsung ke lapangan untuk melakukan evaluasi potensi lahan dan memberikan arahan teknis pengembangan.
“Kami melihat potensi besar yang di miliki Lapas Nirbaya. Bukan hanya sebagai program pertanian biasa, namun sebagai instrumen pembinaan karakter dan pemberdayaan nyata bagi para Warga Binaan,” ujar Arif.
Tim meninjau jenis tanaman, memeriksa sistem pengairan, dan membahas rencana peningkatan produksi dengan sistem pertanian terpadu.. Pihak Dinas Pertanian pun menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan, bantuan bibit, hingga pendampingan teknis berkelanjutan.
Ka. KPLP Mukhtar menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi peran lembaga pemasyarakatan, yang kini tak lagi semata fokus pada aspek pengamanan, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia yang tangguh dan produktif.
“Ini adalah bukti bahwa pemasyarakatan bisa hadir sebagai agen perubahan. Kami ingin para WBP memiliki keterampilan nyata agar siap kembali ke tengah masyarakat dengan semangat baru,” jelas Mukhtar.
Program pertanian ini menjadi unggulan Lapas Nirbaya karena menyentuh dua aspek krusial: produktivitas dan pembinaan karakter. Program ini akan di kembangkan untuk memberikan kontribusi ekonomi bagi lapas dan warga binaan.
Peninjauan ini juga merupakan bagian dari langkah strategis menuju pembinaan yang lebih terarah, terukur, dan berdampak jangka panjang, tidak hanya selama masa pidana, namun juga sebagai bekal reintegrasi sosial yang bermartabat.
- Penulis: dicky