Tujuh Kali Beruntun, Surabaya Raih Penghargaan Kota Layak Anak
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Ming, 10 Agu 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Surabaya kembali menyabet penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). (Dok.Istimewa)
PAStime News, Surabaya – Surabaya kembali menyabet penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Penghargaan untuk ketujuh kalinya di terima Surabaya di berikan langsung Menteri PPPP Arifah Fauzi kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang di wakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad dalam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2025 di Jakarta, Jumat (8/8).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Ida Widyati mengatakan pencapaian ini di dasarkan pada integrasi prinsip hak anak di setiap kebijakan Pemkot Surabaya.
“Selama ini, Pemkot Surabaya selalu mengutamakan hak anak. Bahkan, usulan dari anak-anak langsung kami jadikan kegiatan,” kata Ida, Minggu (10/8).
Ida menjelaskan anak-anak di Surabaya secara aktif di libatkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Pemkot Surabaya menyediakan aplikasi Si Talas bagi anak untuk memberi masukan, termasuk soal kebijakan jam malam.
“Ini menunjukkan anak-anak benar-benar terlibat dalam setiap proses di Pemkot Surabaya,” jelasnya.
Pemkot Surabaya memenuhi hak anak sejak lahir, dari administrasi kependudukan hingga pendidikan dan kesehatan.
“Sekolahnya gratis, bahkan anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan seragam dan peralatan sekolah gratis. Hal-hal ini belum tentu ada di kota lain,” paparnya.
Dia menuturkan proses verifikasi tahun ini yang di lakukan secara virtual menjadi kesempatan untuk berinovasi dalam penyampaian data.
“Kami percaya kondisi nyata di lapangan perlu menjadi pertimbangan utama. Oleh karena itu, kami akan terus memperkuat komunikasi dengan pihak Kementerian agar mereka dapat melihat langsung progres dan fasilitas ramah anak yang telah kami siapkan,” tuturnya.
Meski begitu, pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak.
Ida menekankan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak bekerja sendiri, melainkan bersinergi, seperti Bappedalitbang Surabaya yang menjadi ketua gugus tugas dan Dinas Kesehatan yang bertugas mengeksekusi program imunisasi.
“Kolaborasi ini melibatkan masyarakat lewat program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mewujudkan lingkungan yang sehat bagi anak-anak, Pemkot Surabaya terus berupaya melalui program-programnya.
“Pemkot tetapkan kawasan tanpa rokok dan edukasi warga untuk merokok di tempat khusus, bukan di rumah,” ungkapnya.
Karena itu, Ida menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dari semua pihak dalam memenuhi hak anak.
“Kami berharap anak-anak Surabaya tumbuh hebat, bebas dari kekerasan, dan berkembang dalam pengasuhan serta lingkungan yang baik,” pungkasnya.
- Penulis: Adilman Zai