Menteri Imigrasi Borong Batik Karya Warga Binaan Lapas Cipinang di IPPAFest
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Sen, 11 Agu 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, memborong dua helai batik tulis dan cap bermotif khas yang lahir dari proses manual karya warga binaan Lapas Kelas I Cipinang (Web.Ditjenpas)
PAStime News, Tangerang – Gelaran Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 resmi di tutup pada Minggu (10/8) di Aloha Pasir Putih, PIK II, Kabupaten Tangerang, Banten. Acara penutupan yang di meriahkan penampilan Warga Binaan dan pertunjukan barongsai, menjadi penutup manis dari tiga hari pesta kreativitas Pemasyarakatan yang memukau ribuan pengunjung.
Di antara puluhan stan yang berpartisipasi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang menjadi salah satu pusat perhatian. Batik ‘Lintas Lima’ hasil karya Warga Binaan memikat sejak hari pertama, apalagi setelah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, memborong dua helai batik tulis dan cap bermotif khas yang lahir dari proses manual penuh ketelitian dan kesabaran, mencerminkan semangat perubahan yang tumbuh di balik tembok Lapas.
Tak hanya batik, stan Lapas Cipinang juga memamerkan kerajinan tangan, seperti miniatur Kapal Pinisi yang di buat dengan detail presisi. Banyak pengunjung tak menyangka karya sehalus itu di hasilkan di dalam lingkungan pembinaan.
Aroma kopi segar dari 5PM Café menambah daya tarik stan ini. Kopi racikan Warga Binaan dengan roti dan kudapan hangat selalu ramai pengunjung, termasuk Tonny Nainggolan dari Manado. “Saya kaget ternyata kopi buatan Warga Binaan enak sekali, aromanya kuat, dan rasanya mantap. Tidak kalah dari kafe terkenal. Ini bukti mereka punya bakat besar,” pujinya.
Sementara itu, Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menyebut partisipasi di IPPAFest sebagai bukti keberhasilan pembinaan yang berjalan konsisten. “Kami ingin menunjukkan pembinaan bukan hanya memberi keterampilan, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri. Setiap karya mereka adalah bukti bahwa perubahan itu nyata,” tegasnya, Senin (11/8).
Dengan semangat PRIMA – Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel – Lapas Cipinang berkomitmen untuk terus menghasilkan karya berkualitas dan bermanfaat, mempersiapkan Warga Binaan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik. “Setiap karya adalah jembatan menuju masa depan. Kami akan selalu menjaga komitmen ini agar mereka siap melangkah dengan percaya diri ketika waktunya tiba,” pungkas Wachid.
- Penulis: Adilman Zai