Lapas Ternate dan Kemenag Gelar Pembinaan Spiritual WBP
- account_circle dicky
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Lapas Ternate mengadakan pembinaan spiritual untuk membentuk karakter dan kepribadian warga binaan melalui kegiatan di Masjid Attaubah. (Dok: Humas Lapas Ternate)
PAStime News, Ternate – Lapas Kelas IIA Ternate kembali menggelar pembinaan spiritual sebagai upaya membentuk karakter dan kepribadian warga binaan. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Attaubah, Lapas Ternate, Kamis (14/8), berkat kerja sama Kemenag Kota Ternate dan KUA Pulau Hiri.
Kepala Lapas Ternate, Faozul Ansori, menjelaskan bahwa pembinaan spiritual menjadi strategi utama dalam membina kepribadian warga binaan. Program ini juga menumbuhkan kesadaran moral, memperkuat keimanan, dan membentuk perilaku positif sebagai bekal warga binaan kembali ke masyarakat.
“Melalui pembinaan ini, kami berharap warga binaan dapat lebih memahami makna ibadah, sekaligus memperbaiki diri dan memiliki kekuatan spiritual yang memadai untuk menghadapi tantangan hidup,” ujar Faozul.
Selanjutnya, sebagai narasumber, Ruswan dari KUA Pulau Hiri memberikan materi yang menekankan pentingnya muhasabah diri serta urgensi pelaksanaan salat lima waktu. Ia menjelaskan bahwa muhasabah merupakan langkah penting untuk mengenali kekurangan diri dan memperbaiki kesalahan.
“Salat lima waktu adalah fondasi utama yang menjaga ketenangan hati dan pikiran, serta membantu mengendalikan perilaku,” pesan Ruswan kepada warga binaan.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan suasana yang sangat khidmat dan penuh antusiasme dari warga binaan. Bahkan, banyak dari mereka yang mengapresiasi kesempatan pembinaan rohani ini sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan demikian, melalui program pembinaan spiritual yang konsisten, Lapas Ternate menunjukkan komitmen kuat dalam membina mental dan keimanan warga binaan. Oleh karena itu, harapannya, mereka dapat memulai lembaran baru yang lebih baik serta memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
- Penulis: dicky