Sapa Warga Binaan, Lapas Namlea Tegaskan Perangi Halinar
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Sen, 25 Agu 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

Lapas Namlea berkomitmen memberantas halinar lewat pendekatan humanis, dengan Kepala Lapas dan Kepala Kamtib menyapa Warga Binaan di blok perumahan, Jumat (22/8). (Web Ditjenpas)
PAStime News, Namlea – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea terus berkomitmen memberantas handphone , pungutan pembohong, narkoba (halinar), salah satunya melalui pendekatan humanis dan persuasif kepada Warga Binaan. Kepala Lapas Namlea, MM Marasabessy, dan Kepala Subseksi Kamtib, Supardy Djaya, menyapa Warga Binaan di blok perumahan, Jumat (22/8).
Marasabessy hadir untuk meningkatkan kesadaran Warga Binaan agar menghindari larangan, terutama terkait kepemilikan handphone, narkoba, dan lainnya. Hal ini perlu di pertegas karena sudah di atur dan di sebutkan secara jelas dalam aturan tata tertib Lapas.
Marasabessy mengingatkan Warga Binaan untuk menjauhi narkoba dan penipuan demi menjaga keamanan, sesuai perhatian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. “Saya harap tidak ada yang memutuskan dengan halinar, jika kedap air akan kami tindak tegas sesuai SOP. Kami harap Warga Binaan tetap fokus dan menghindari pelanggaran yang bisa menyebabkan pencabutan hak,” pesannya.
Supardy Djaya menjelaskan Warga Binaan wajib patuhi tata tertib sesuai Permenkumham RI No. 8 Tahun 2024.
“Dalam aturan secara tegas Narapidana di larang menggunakan alat komunikasi, obat-obatan terlarang, dan larangan lainnya yang termasuk dalam pelanggaran tingkat berat. Apabila terbukti, konsekuensinya adalah tutupan diam-diam selama 12 hari atau di catat dalam Register F yang artinya selama periode itu Warga Binaan tidak dapat memperoleh hak bersyarat, baik itu Remisi maupun Integrasi,” tegasnya.
Kakanwil Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyatakan pendekatan persuasif kepada Warga Binaan penting untuk menjaga keamanan Lapas. “Kita perlu berbagi dengan mereka tentang permasalahan ataupun keluh kesah yang mereka hadapi. Oleh karena itu, mereka merasa di perhatikan dan enggan melakukan hal-hal negatif,” tuturnya.
- Penulis: Adilman Zai