Perayaan Idul Adha di Lapas Wonogiri berjalan tertib dan khidmat, menunjukkan pembinaan spiritual tetap berjalan di dalam tahanan. Lebih dari itu, momen ini mengingatkan bahwa kesempatan untuk berkorban dan memperbaiki diri selalu terbuka bagi siapa saja, di mana pun mereka berada.
Beranda » Pemasyarakatan » Makna Idul Adha di Lapas Wonogiri: Pengorbanan dan Harapan dari Balik Jeruji
Makna Idul Adha di Lapas Wonogiri: Pengorbanan dan Harapan dari Balik Jeruji
- account_circle dicky
- calendar_month Jum, 6 Jun 2025
- visibility 29
- comment 0 komentar

Makna Idul Adha di Lapas Wonogiri: Pengorbanan dan Harapan dari Balik Jeruji
PAStime News, Wonogiri – Suasana penuh kekhusyukan terasa di Masjid Al-Hidayah, Lapas Kelas IIB Wonogiri, Jumat pagi (6/6), saat seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas mengikuti Sholat Idul Adha 1446 H. Ibadah ini menjadi momen refleksi spiritual dan pengingat pengorbanan di tengah keterbatasan bagi warga binaan.
Ustaz Himawan Robert Saputro dari Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri memimpin Sholat Idul Adha tepat pukul 06.00 WIB sekaligus menyampaikan khutbah. Ustaz Himawan menekankan pentingnya ikhlas dan semangat berkorban bagi semua, termasuk warga binaan.
Selain itu, Kalapas Wonogiri, Siswarno, menjelaskan bahwa pelaksanaan Sholat Idul Adha di Lapas tidak hanya sekadar kegiatan ibadah rutin, melainkan juga menjadi bagian penting dari upaya pembinaan rohani bagi para warga binaan.
Lebih jauh lagi, Idul Adha mengandung pesan yang sangat mendalam tentang nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, serta semangat berkorban. Oleh karena itu, momentum ini diharapkan dapat memperkuat motivasi dan perubahan positif dalam diri warga binaan.
Dengan demikian, perayaan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga bermakna dalam membentuk karakter dan jiwa spiritual mereka. Kami berharap nilai-nilai ini dapat menjadi landasan moral dan spiritual bagi warga binaan dalam proses memperbaiki diri,” tuturnya.
Seluruh pegawai Lapas ikut hadir dan bergabung dalam satu saf bersama warga binaan. Tanpa pembatas, mereka bersama-sama menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendengarkan khutbah yang sarat makna.
- Penulis: dicky