Inovasi Hijau Lapas Geser dengan Sayuran Hidroponik Bambu
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 33
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Geser kembangkan budidaya sayuran hidroponik dukung ketahanan pangan melalui pembimbingan dan pendampingan Warga Binaan. (Dok: Humas Lapas Geser)
PAStime News, Geser – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser terus gencar mengembangkan produktivitas budidaya sayuran hidroponik sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan. Kegiatan ini di lakukan melalui pembimbingan dan pendampingan petugas kepada Warga Binaan, mencakup perawatan rutin dan penambahan nutrisi tanaman.
Selasa (16/9), Kepala Lapas (Kalapas) Geser, Mulyo Utomo, bersama Pelaksana Harian Kepala Subseksi Pembinaan, M. Yusuf Kilkoda, meninjau langsung area budidaya hidroponik berbahan bambu. Dalam kesempatan tersebut, mereka turut memantau pertumbuhan sayuran sekaligus memberikan arahan kepada Warga Binaan yang terlibat dalam kegiatan.
Plh. Kasubsi Pembinaan menyampaikan bahwa kegiatan ini selain bercocok tanam juga sebagai ruang pembinaan dan pengembangan keterampilan pertanian.
“Perawatan tanaman hidroponik kami lakukan secara berkala untuk memastikan pertumbuhan sayuran tetap maksimal dan bebas hama. Penambahan larutan nutrisi yang tepat sangat penting agar tanaman dapat menyerap mineral yang di butuhkan, sehingga hasil panen bisa optimal,” jelas Yusuf.
Kalapas Geser menegaskan budidaya sayuran hidroponik mendukung ketahanan pangan dengan memanfaatkan bahan alami seperti bambu.
“Berdasarkan pengamatan kami, alhamdulillah budidaya sayuran hijau jenis kangkung cabut yang di tanam dengan instalasi bambu kini tumbuh subur dan menunjukkan progres positif,” ungkap Utomo.
Selain memantau budidaya, Utomo juga memberikan penguatan kepada Warga Binaan agar lebih giat mengasah kemampuan selama menjalani masa pembinaan. “Jadikan kegiatan ini bukan hanya untuk mengisi waktu luang, tapi juga sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Asah kemampuan dan kreativitas sebagai bukti keberhasilan pembinaan untuk siap menjadi pribadi unggul, relevan, dan bermanfaat,” pesannya.
Program pemberdayaan Warga Binaan di sektor pertanian ini menjadi implementasi nyata dari komitmen Lapas Geser dalam mendukung program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, yang menekankan pentingnya pemberdayaan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan.
Hal ini juga sejalan dengan arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang mendorong seluruh UPT Pemasyarakatan se-Maluku untuk terus mengembangkan kreativitas dan produktivitas Warga Binaan.
“Pemberdayaan Warga Binaan mendukung ketahanan pangan sekaligus membina kemandirian, karakter, dan kreativitas menuju reintegrasi sosial,” pungkas Utomo.
- Penulis: Adilman Zai