Seni di Balik Jeruji: Lapas Banyuwangi Tampil di Tempo Doeloe
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 27
- comment 0 komentar

Pemkab Banyuwangi resmi buka Banyuwangi Tempo Doeloe, dimeriahkan penampilan Sanggar Tari Paswangi dari warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi. (Dok: Humas Lapas Banyuwangi)
PAStime News, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) resmi membuka acara budaya bertajuk “Banyuwangi Tempo Doeloe”. Pembukaan yang berlangsung meriah itu semakin istimewa dengan kehadiran penampilan spesial dari Sanggar Tari Paswangi, yang beranggotakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Selasa (23/9).
Para penari dari Sanggar Tari Paswangi sukses memukau para tamu undangan dengan membawakan Tari Kinasih Sutra. Tarian yang merupakan karya asli sanggar tersebut mengisahkan tentang kekuatan cinta dan pengorbanan tak terbatas dari seorang istri kepada suaminya.
Penampilan khidmat dan penuh penghayatan mereka berhasil menyita perhatian dan decak kagum seluruh penonton yang hadir. Kepala Lapas (Kalapas) Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyatakan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan nyata dari Pemkab Banyuwangi terhadap proses pembinaan yang di lakukan di Lapas.
“Ini adalah bukti bahwa kepedulian pemerintah daerah terhadap pembinaan karakter warga binaan sangat tinggi. Selain itu, penampilan ini juga menunjukkan kreativitas yang di miliki oleh warga binaan tidaklah padam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wayan menyebutkan bahwa penampilan ini semakin menegaskan fungsi Lapas yang tidak membatasi kreativitas warga binaan, meskipun mereka berada dalam lingkungan yang terbatas.
“Kami berharap, momen ini dapat menjadi pelecut semangat bagi warga binaan untuk terus berkreasi, berkarya positif, dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat,” tambahnya.
Apresiasi tinggi juga di sampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman. Ia mengaku kagum dengan kualitas penampilan yang di tunjukkan.
“Saya sangat mengapresiasi. Tarian yang di bawakan sangat memukau dan tidak kalah dengan sanggar-sanggar tari lain di Banyuwangi. Ini adalah bukti nyata bahwa talenta dan semangat berkesenian tidak terhalang oleh tembok pembatas,” ungkapnya.
Taufik juga menyampaikan kekagumannya pada berbagai inovasi pelatihan yang di lakukan oleh Lapas Banyuwangi.
“Lapas Banyuwangi patut di acungi jempol. Inovasi seperti ini efektif membentuk karakter warga binaan agar siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi lebih baik,” pungkas masyarakat.
Event Banyuwangi Tempo Doeloe di gelar tiga hari, menampilkan kekayaan budaya dan nuansa nostalgia. Keikutsertaan Sanggar Tari Paswangi menjadi salah satu highlight yang menyampaikan pesan tentang harapan, perubahan, dan kekuatan seni dalam proses pemulihan.
- Penulis: Adilman Zai