Menuju Perjamuan Kudus: Kunjungan Pastoralia GPM Bethsan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 19
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Wahai dikunjungi pastoralia GPM Jemaat Bethsan untuk persiapan Warga Binaan Kristen Protestan mengikuti Perjamuan Kudus Oikumene. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai mendapat kunjungan pastoralia dari Majelis Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Bethsan, Kamis (25/9). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelayanan bagi Warga Binaan Kristen Protestan dalam persiapan mengikuti ibadah Perjamuan Kudus Oikumene pekan depan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyambut baik pelayanan dari GPM Bethsan seraya berharap Warga Binaan Kristen Protestan siap mengikuti komunikasi Kudus mendatang. “Kunjungan pastoralia secara triwulan ini di harapkan akan di ikuti Warga Binaan dengan lebih siap mengikuti perjamuan kudus sebagai ibadah sakral umat kristen protesan,” ucapnya.
Menurut Tersih, kunjungan pastoralia mempererat hubungan dengan jemaat serta memberikan dukungan rohani dan bimbingan iman. “Kunjungan pastoralia memungkinkan Warga Binaan mengungkapkan hidupnya kepada Pelayan Tuhan untuk menyucikan diri sebelum Perjamuan Kudus” ungkapnya.
Sementara itu, Majelis GPM Bethsan, Penatua Maureen Rutumalessy, mengatakan kunjungan tersebut sebagai bentuk ungkapan kasih dan kepedulian gereja. “Kunjungan pastoralia ini menjadi sarana penginjilan dan peningkatan pertumbuhan iman dan pribadi jemaat, termasuk Warga Binaan Kristen Protestan. Hal ini sesuai amanah untuk menggembalakan domba-domba Kristus,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu Warga Binaan, RR, mengaku mengunjungi pastoral tersebut membantu pertumbuhan rohaninya. “Kami sadar Perjamuan Kudus bukan rutinitas, melainkan bukti pengampunan dosa oleh Tuhan Yesus bagi pelaku tindak pidana,” tuturnya.
Warga Binaan lainnya, KT, berharap Perjamuan Kudus menjadi sarana refleksi atas perjalanan hidupnya. “Semoga Perjamuan Kudus nanti dapat kami ikuti dengan sungguh-sungguh untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik,” harapnya.
- Penulis: Adilman Zai