Hijau yang Membebaskan: Kisah Hidroponik Lapas Cilacap
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 20
- comment 0 komentar

Kebun hidroponik di Lapas Kelas IIB Cilacap hadirkan suasana segar dan jadi wujud pembinaan kemandirian Warga Binaan. (Dok: Humas Lapas Cilacap)
PAStime News, Cilacap – Di balik pagar tinggi dan jeruji besi yang identik dengan suasana kaku, ternyata ada pemandangan berbeda di salah satu sudut Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap, Minggu (28/9). Deretan sayuran hijau segar tumbuh rapi di warnai tembok putih nan kokoh Lapas Cilacap. Inilah kebun hidroponik hasil pembinaan kemandirian karya Warga Binaan.
Setiap hari, beberapa Warga Binaan tampak sibuk merawat tanaman. Ada yang mengecek kadar nutrisi, ada yang membersihkan instalasi, ada pula yang memetik hasil panen untuk di bawa ke dapur Lapas. Bagi mereka, kegiatan ini lebih dari sekadar bercocok tanam—hidroponik adalah harapan baru.
Kepala Lapas Cilacap, Efendi Johan, menjelaskan program hidroponik merupakan bagian dari pembinaan kemandirian. Tujuannya agar para Warga Binaan memiliki bekal keterampilan praktis sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan.
“Kami ingin membekali Warga Binaan dengan ilmu bermanfaat sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka bisa hidup mandiri dan produktif,” terang Efendi.
Berbagai sayuran di tanam, mulai dari selada, kangkung, hingga pakcoy. Metode hidroponik di pilih karena lebih ramah lingkungan, hemat lahan, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
”Selain untuk konsumsi sehari-hari di dapur Lapas, sebagian hasil panen juga di pasarkan melalui koperasi dan kantin Lapas, bahkan di bagikan kepada masyarakat dalam kegiatan bakti sosial,” tambah Efendi.
Hidroponik di Lapas menghadirkan ruang hijau sekaligus membangkitkan semangat dan kepercayaan diri Warga Binaan. Di harapkan mereka merasakan manfaat langsung dari hasil pembinaan dan usaha kemandirian mereka sendiri.
- Penulis: Adilman Zai