Lapas Saparua Rawat Sayur, Perkuat Kebutuhan Dapur Warga Binaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 18
- comment 0 komentar

Lapas Saparua terus berkomitmen dalam pembinaan narapidana melalui program pertanian sayuran yang mengedukasi dan mengembangkan karakter. (Dok: Humas Lapas Saparua)
PAStime News, Saparua – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Saparua di bawah naungan Kanwil Kemenkumham Maluku terus menunjukkan komitmennya dalam pembinaan narapidana melalui program budidaya pertanian sayuran. Pada Kamis (2/10), warga binaan bersama petugas lapas melaksanakan perawatan tanaman kangkung, pakcoy, dan sawi di lahan kebun milik lapas.
Kegiatan ini dipantau langsung oleh Ellen D Anakotta, Kasubsi Pembinaan, beserta petugas penjagaan. Perawatan di lakukan dengan metode pembersihan gulma dan penyiraman rutin agar tanaman tumbuh optimal dan siap panen.
Program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal. Namun, juga sebagai media pembinaan karakter, kedisiplinan, dan keterampilan warga binaan. “Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman. Tapi juga memperoleh keterampilan yang berguna. Merawat tanaman ini bukan hanya soal bercocok tanam. Namun, juga membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian mereka,” ujar Ellen D Anakotta.
Kalapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menyampaikan bahwa kegiatan pertanian ini telah menjadi bagian penting dari program pembinaan. “Program pertanian ini kami pandang sebagai cara efektif membina karakter dan mental warga binaan. Dengan berkebun, mereka belajar disiplin sekaligus merasakan hasil dari kerja keras mereka secara nyata,” tegasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas inovasi yang di lakukan Lapas Saparua. “Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Saparua dalam memanfaatkan lahan untuk kegiatan produktif. Ini sejalan dengan visi kami membangun sistem pembinaan yang tidak hanya menghukum. Tapi juga mendidik dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik.”
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula panen beberapa ikat kangkung yang sudah layak konsumsi. Kangkung tersebut langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan Bahan Makanan (BAMA) dapur lapas. Hal ini menjadi bukti nyata kontribusi program pertanian terhadap ketahanan pangan di dalam lapas.
Warga binaan menyambut positif kegiatan ini. Mereka merasa lebih produktif dan berdaya selama menjalani masa hukuman. Selain menambah keterampilan, kegiatan ini juga menjadi sarana rehabilitasi fisik dan mental yang sangat bermanfaat.
Lapas Saparua berharap program pertanian ini dapat terus berkembang dengan menambah jenis tanaman. Mereka juga ingin meningkatkan produksi. Sehingga ke depan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi lapas maupun warga binaan.
- Penulis: dicky