Lapas Waingapu Kunjungi Lapas Perempuan Kupang untuk Studi Tiru Zona Integritas dan Penguatan Layanan Pemasyarakatan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 40
- comment 0 komentar

Studi tiru Zona Integritas yang di laksanakan oleh Tim Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Waingapu memasuki hari ketiga dengan agenda kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Kamis (2/10). (Dok: Humas Lapas Wangiapu)
PAStime News, Waingapu – Rangkaian studi tiru Zona Integritas yang di laksanakan oleh Tim Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Waingapu memasuki hari ketiga dengan agenda kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Kamis (2/10). Sebelumnya, studi tiru telah di lakukan di Lapas Kelas IIA Kupang dan Rutan Kelas IIB Kupang.
Kunjungan ini di pimpin Kalapas Waingapu Gidion ISA Pally, didampingi Kepala KPLP Yulens HL Dima, Kasi Adm. Kamtib Robinson A. Kale, dan Tim ZI Lapas Waingapu. Rombongan di terima hangat oleh Kalapas Perempuan Kupang, Dewi Andriani, bersama jajaran pejabat struktural.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan di ajak meninjau berbagai layanan strategis Lapas, seperti kawasan pelayanan terpadu, portir utama, ruang kunjungan, dapur umum, klinik kesehatan, ruang keterampilan warga binaan, blok hunian, serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Peninjauan ini di sertai pemaparan teknis dari tiap penanggung jawab, yang menjelaskan alur operasional dan indikator kinerja.
Selain observasi lapangan, studi tiru juga mencakup diskusi dengan pejabat teknis terkait mekanisme kerja, dokumentasi, serta tantangan dan strategi solusi. Diskusi ini membuka ruang transfer pengetahuan dan memungkinkan adopsi inovasi sesuai dengan konteks dan kapasitas lokal Lapas Waingapu.
“Pembangunan Zona Integritas bukan program instan. Ini adalah proses jangka panjang yang menuntut perubahan budaya kerja, komitmen tinggi, dan konsistensi,” tegas Kalapas Perempuan Kupang, Dewi Andriani.
Sementara itu, Kalapas Waingapu, Gidion ISA Pally, menyampaikan apresiasi atas tata kelola Lapas Perempuan Kupang yang di nilai sangat baik dari sisi kebersihan, keteraturan, dan keasrian lingkungan. Ia menyoroti keberhasilan pengembangan UMKM dan kerajinan Warga Binaan sebagai praktik unggulan yang layak di replikasi di Lapas lain.
“Apa yang kami lihat di sini bukan hanya inspiratif, tetapi juga sangat aplikatif. Ini bisa menjadi model yang kami adaptasi dalam membangun Zona Integritas di Lapas Waingapu,” ungkap Gidion.
Kegiatan ini mempererat komunikasi dan kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, serta mendorong akselerasi reformasi birokrasi di lingkungan Lapas. Dengan replikasi praktik baik, peningkatan kapasitas, dan inovasi layanan, kualitas pelayanan bagi Warga Binaan dan masyarakat di harapkan terus meningkat.
- Penulis: Adilman Zai