Karutan Sampang Serahkan Buku Karyanya ke Wamen Imipas
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 52
- comment 0 komentar

Karutan Sampang menunjukkan komitmen literasi dengan menyerahkan buku hasil karyanya kepada Wamen Imipas, Silmy Karim. (Dok: Humas Rutan Sampang)
PAStime News, Sidoarjo – Komitmen untuk memperkuat budaya literasi di lingkungan Pemasyarakatan kembali terlihat. Ini terjadi dalam momentum berharga yang di lakukan oleh Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Sampang, Kamesworo.
Dalam sela-sela pengarahan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim, kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Jawa Timur. Kamesworo menyerahkan langsung buku hasil karyanya. Buku tersebut berjudul Pena di Balik Jeruji: Wujud Perubahan, Jumat (3/10).
Kamesworo mengungkapkan rasa bangganya bisa mempersembahkan karya tulis yang lahir dari pengalamannya selama bertugas di lingkungan Pemasyarakatan.
“Bagi saya, ini adalah kesempatan berharga untuk memberikan karya yang lahir dari pengalaman di Pemasyarakatan. Semoga buku ini memberi manfaat dan memotivasi insan Pemasyarakatan lainnya untuk terus berkarya,” ujarnya.
Buku tersebut berisi refleksi, pengalaman, dan gagasan mengenai proses pembinaan dan perubahan karakter di balik jeruji, serta bagaimana peran Rutan sebagai tempat transformasi positif bagi para Warga Binaan.
Wamen Imipas, Silmy Karim, memberikan apresiasi tinggi atas karya Karutan Sampang tersebut. Menurutnya, karya ini merupakan bentuk kontribusi nyata pegawai Pemasyarakatan dalam mendorong peningkatan literasi. Selain itu, ini juga meningkatkan kreativitas dan wawasan di lingkungan kerja.
“Karya ini membuktikan bahwa insan Pemasyarakatan tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga ikut membangun nilai, inspirasi, dan perubahan melalui literasi,” kata Silmy.
Lebih lanjut, Silmy Karim juga menegaskan pentingnya penguatan sistem pembinaan dan pemberdayaan di seluruh Lapas dan Rutan, terutama di wilayah Jawa Timur. Ia mendorong agar satuan kerja di lingkungan Pemasyarakatan mampu menciptakan lingkungan yang produktif dan berdaya guna.
“Kunjungan ini bukan hanya untuk mengevaluasi kinerja, tetapi juga memberikan semangat kepada seluruh jajaran. Kita harus terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi Warga Binaan,” tegasnya.
Silmy berharap program pemberdayaan dan pembinaan tidak hanya membekali Warga Binaan dengan keterampilan, tetapi juga membuka jalan untuk kehidupan yang lebih baik pasca menjalani hukuman.
“Kami ingin seluruh program ini bisa menjadi jembatan bagi Warga Binaan untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah mereka bebas,” pungkasnya.
Dengan hadirnya karya tulis dari pegawai seperti Karutan Sampang, diharapkan semangat literasi dan inovasi di lingkungan Pemasyarakatan terus tumbuh. Hal ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi. Juga, peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang Pemasyarakatan.
- Penulis: dicky