Lapas Piru Panen 88 Ikat Kacang Panjang, Wujud Pembinaan Kemandirian Warga Binaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 27
- comment 0 komentar

Lapas Piru terus berkomitmen pada pembinaan warga binaan dengan program pertanian yang berkelanjutan dan bermanfaat. (Dok: Humas Lapas Piru)
PAStime News, Piru, 14 Oktober 2025 — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan warga binaan. Mereka melakukan ini melalui program kemandirian berbasis ketahanan pangan. Pada Senin (13/10), Lembaga Pemasyarakatan Piru berhasil memanen 88 ikat kacang panjang dari kebun produktif. Kebun ini di kelola langsung oleh Warga Binaan di bawah bimbingan petugas Seksi Kegiatan Kerja (Giatja).
Panen ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian. Program ini dirancang untuk membekali WB dengan keterampilan pertanian. Selain itu, program ini juga mendukung Asta Cita Presiden RI dan Program 13 Akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIB Piru, Hery Kusbandono, menyampaikan kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan pembinaan yang bermanfaat dan berkelanjutan.
“Kami terus berupaya agar program pembinaan ini tidak sekadar rutinitas, tapi benar-benar memberi manfaat bagi WB. Panen ini adalah hasil dari kerja keras dan semangat belajar mereka dalam bidang pertanian,” ujar Hery.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Ode Mustafa, juga menambahkan bahwa keberhasilan panen ini menjadi pemacu semangat untuk memperluas area tanam dan meningkatkan kualitas produksi.
“Sebanyak 88 ikat kacang panjang ini adalah hasil kerja sama antara petugas dan WB. Ini menunjukkan bahwa mereka mampu dan mau berkontribusi dalam pembangunan kemandirian pangan,” jelas Ode.
Atas capaian tersebut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Lapas Piru.
“Saya apresiasi Kalapas dan tim atas konsistensinya dalam menjalankan program pembinaan berbasis kemandirian. Ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan membentuk sistem pemasyarakatan yang produktif dan humanis,” tegas Ricky.
Melalui kegiatan ini, Lapas Piru tidak hanya mencetak hasil pertanian, tetapi juga membangun kemandirian dan kesiapan mental WBP agar mampu kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna dan jiwa yang produktif.
- Penulis: dicky
