Rutan Surakarta Gelar Pelatihan Tas Rajut untuk Warga Binaan, Perkuat Pembinaan dan Kreativitas
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 37
- comment 0 komentar

Rutan Surakarta menggelar pelatihan keterampilan rajut bagi Warga Binaan untuk pemberdayaan ekonomi yang kreatif dan bermanfaat. (Dok: Hmas Rutan Surakarta)
PAStime News, Surakarta, 14 Oktober 2025 — Sebagai wujud nyata komitmen dalam pemberdayaan Warga Binaan (WB), Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Surakarta kembali menggelar kegiatan pembinaan produktif. Kali ini, WB di bekali keterampilan membuat tas rajut melalui pelatihan. Pelatihan ini di gelar pada Selasa (14/10).
Sebanyak 12 orang WB mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan penuh antusias. Mereka dibimbing langsung oleh instruktur profesional dari PT Arta Jayendra Perkasa. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi kerajinan rajut.
Kegiatan pelatihan ini merupakan hasil dari kerja sama strategis antara Rutan Surakarta dan PT Arta Jayendra Perkasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang pembinaan yang kreatif dan bernilai ekonomi, sehingga WBP dapat memiliki keterampilan yang bermanfaat secara nyata.
Dalam pelatihan ini, para peserta mempelajari mulai dari teknik dasar merajut. Mereka juga belajar pola pembuatan tas rajut yang memiliki potensi jual di pasar kerajinan lokal maupun nasional.
Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan pentingnya pembinaan berbasis keterampilan.
“Pembinaan tidak hanya sebatas pengawasan, tetapi juga bagaimana kami memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi WBP. Pelatihan tas rajut ini kami harapkan mampu menjadi sarana pengisi waktu dengan kegiatan positif, sekaligus membuka peluang usaha ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujar Bhanad.
Lebih lanjut, Bhanad menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Rutan Surakarta dalam membangun iklim pembinaan yang humanis, produktif, dan berorientasi pada kemandirian warga binaan.
Pelatihan ini membantu para WBP tidak hanya memperoleh keterampilan teknis. Selain itu, juga membantu membangun kepercayaan diri untuk merintis kehidupan baru yang lebih baik setelah bebas nanti.
“Kami ingin para warga binaan memiliki nilai tambah, baik dari segi keterampilan maupun mentalitas kewirausahaan,” imbuh Bhanad.
Pelatihan seperti ini menjadi salah satu bentuk komitmen pemasyarakatan modern. Ini tidak hanya berfokus pada keamanan tetapi juga pada pemulihan dan reintegrasi sosial warga binaan.
- Penulis: dicky
