Dalam kunjungan tersebut, Ike Rahmawati memperkenalkan pendekatan pembinaan holistik yang diterapkan di Lapas, mencakup aspek kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan kemandirian. Didampingi Kepala Bidang Kegiatan Kerja, para kepala seksi, dan staf, tim Inspektorat diajak meninjau berbagai fasilitas pembinaan.
Beberapa lokasi strategis yang dikunjungi antara lain:
-
Dapur sehat sebagai bagian dari ketahanan pangan,
-
Ruang kelas Akademi Passai, tempat pelaksanaan program Kejar Paket A, B, dan C yang bekerja sama dengan PKBM Nusa Indah,
-
Lokasi kegiatan produktif seperti bengkel pengelasan, studio menjahit, sentra tapis Lampung, budidaya hidroponik, hingga lahan pertanian organik.
“Warga binaan tidak hanya menjalani pidana, tapi juga pulang dengan ijazah, sertifikat, keterampilan, dan harga diri,” ujar Ike Rahmawati.
Sebagai bentuk nyata dari hasil pembinaan, empat warga binaan tercatat sebagai pelopor pertama di Lampung yang berhasil memperoleh Sertifikat Kompetensi BNSP di bidang keterampilan menjahit.
Kunjungan ini mendapat apresiasi dari Tim Inspektorat Wilayah IV, terutama atas implementasi 13 Program Akselerasi Kementerian Hukum dan HAM.
Lapas Kelas I Bandar Lampung terus menunjukkan transformasi sebagai lembaga pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan, pemberdayaan, dan kemanusiaan. Pendekatan ini diharapkan menjadi model nasional dalam pengelolaan lapas yang berkeadilan dan berkelanjutan.

