Lapas Wahai Panen Pare Jumbo Dukung Program Ketahanan Pangan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 28
- comment 0 komentar

Panen pare mencapai 40 buah di Lapas Wahai, menunjukkan dedikasi warga binaan pada program ketahanan pangan. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Suasana kebun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai tampak ramai pada Selasa (21/10). Pada hari itu, petugas dan warga binaan melaksanakan panen pare jumbo. Dari satu bedeng lahan yang dikelola, sebanyak 40 buah pare atau 15 kilogram berhasil di panen.
Ini adalah bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang di gagas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program ini di lakukan melalui 13 Program Akselerasi.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa panen tersebut merupakan hasil kerja keras warga binaan dan wujud nyata pembinaan berkelanjutan. Selain pare, Lapas Wahai juga berhasil memanen tiga kilogram mentimun.
“Puji Tuhan, alam yang diciptakan dapat diberdayakan dengan baik oleh warga binaan. Keberhasilan ini menjadi bukti pembinaan yang dijalankan terus memberikan hasil nyata,” ujar Tersih.
Ia menambahkan, kegiatan panen ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi internal, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran keterampilan bagi warga binaan agar siap mandiri setelah bebas.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program ketahanan pangan secara konsisten,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan Merpati S. Mouw menilai keberhasilan tersebut sebagai hasil dari proses pembinaan. Mereka fokus pada kemandirian dan ketekunan bertani.
“Warga binaan dibimbing untuk mengelola lahan secara mandiri. Pare jumbo yang dihasilkan ini membuktikan bahwa mereka mampu merawat dan menanam dengan baik,” ungkapnya.
Salah satu warga binaan, berinisial WK, juga mengungkapkan rasa bangganya.
“Selama pembinaan, saya banyak belajar tentang cara bertani. Panen ini membuat saya yakin bisa menerapkan keterampilan tersebut setelah bebas nanti,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas capaian Lapas Wahai.
“Panen berkelanjutan ini membuktikan bahwa program ketahanan pangan bukan sekadar berjalan, tapi benar-benar memberi manfaat bagi warga binaan dan Lapas,” ujarnya.
Dengan hasil panen yang terus berlanjut, Lapas Wahai menunjukkan bahwa pembinaan yang tepat dapat menghasilkan perubahan positif, keterampilan nyata, serta dukungan konkret terhadap ketahanan pangan berkelanjutan.
- Penulis: dicky
