Deteksi Dini Tuberkulosis (TBC), Warga Binaan Rutan Garut Jalani Pemeriksaan Rontgen Dada
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 8
- comment 0 komentar

PAStime News, Garut — Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan Warga Binaan serta mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut menyelenggarakan kegiatan Active Case Finding (ACF) melalui pemeriksaan Chest X-Ray (CXR) atau rontgen dada guna mendeteksi dini penyakit Tuberculosis (TBC).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni Senin–Selasa, 27–28 Oktober 2025, bertempat di Gazebo Rutan Garut, dilaksanakan bekerja sama dengan Public Health Tuberculosis Center (PHTC) Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, serta Puskesmas Siliwangi.
Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Muchamad Ismail, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS.06-PK.07.03-442 Tahun 2025 tentang Penemuan Kasus Tuberculosis melalui Rontgen Dada di Rutan, LPAS, Lapas, dan LPKA.
“Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan secara dini potensi kasus TBC di lingkungan Rutan Garut sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” ujar Muchamad Ismail.
Selama dua hari pelaksanaan, tercatat sebanyak 242 orang WBP menjalani pemeriksaan rontgen, terdiri dari 149 orang pada hari pertama dan 93 orang pada hari kedua. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan 23 orang WBP terduga TBC yang langsung dilakukan pengambilan sampel dahak untuk pemeriksaan lanjutan menggunakan metode Test Cepat Molekuler (TCM).
Kegiatan pemeriksaan dilakukan secara sistematis melalui tujuh tahap, mulai dari pendaftaran, skrining gejala, pemeriksaan rontgen, penentuan terduga TBC, pengambilan sampel dahak, penginputan data ke sistem SITB, hingga pemberian konsumsi bagi peserta.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib, aman, dan lancar berkat koordinasi yang baik antara petugas Rutan, tim kesehatan, dan para WBP yang antusias mengikuti kegiatan.
Kepala Rutan menambahkan bahwa tindak lanjut akan dilakukan bagi WBP yang terdiagnosa TBC, di antaranya pemisahan kamar hunian, pemberian pengobatan sesuai protokol, serta skrining terhadap kontak erat untuk mencegah penularan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan Rutan yang sehat dan bebas dari TBC, sekaligus memperkuat sinergi dengan stakeholder kesehatan di Kabupaten Garut,” tutupnya.
- Penulis: Adilman Zai
