Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam persiapan penanaman tahap berikutnya, sekaligus upaya menjaga kesinambungan program pertanian produktif di dalam Lapas. Pembuatan bedengan dilakukan secara gotong royong oleh warga binaan di bawah bimbingan petugas seksi kegiatan kerja.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Ode Mustafa menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi tahapan penting sebelum masa tanam dimulai.
“Setelah panen, tanah perlu diolah kembali agar tetap subur dan siap ditanami. Kami juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan edukasi kepada warga binaan tentang teknik pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Selain sebagai bentuk pemberdayaan, kegiatan pasca panen ini juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, menumbuhkan semangat kerja, serta memperkuat tanggung jawab sosial dan kemandirian warga binaan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Piru, Hery Kusbandono, menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan semangat warga binaan yang terus berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembinaan.
“Kami ingin memastikan bahwa program pembinaan di Lapas Piru tidak berhenti di satu titik. Setelah panen, kami langsung bergerak melakukan persiapan tanam berikutnya sebagai bukti komitmen dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden,” tegasnya.
Melalui semangat berkelanjutan ini, Lapas Kelas IIB Piru terus menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif dan bermanfaat tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

