Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Kepala Lapas Tual, Nurchalis Nur, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan yang di berikan Para Navigator.
“Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi seperti ini. Pembinaan spiritual bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi fondasi penting untuk membentuk karakter dan harapan baru bagi Warga Binaan. Terima kasih kepada Para Navigator atas kepedulian dan komitmennya,” ujar Nurchalis.
Senada dengan hal itu, Kasi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binasik), K. Huwae, menegaskan bahwa pembinaan kerohanian merupakan salah satu aspek krusial dalam proses Pemasyarakatan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap Warga Binaan dapat memperoleh ketenangan batin, memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke tengah masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” jelas Huwae.
Sementara itu, perwakilan dari Para Navigator, Ernest Hehamuhua, menyatakan komitmen pihaknya untuk terus berkontribusi dalam pembinaan rohani di lingkungan Pemasyarakatan.
“Pelayanan rohani di dalam Lapas menjadi sarana penting untuk memberikan penguatan iman dan menumbuhkan semangat hidup baru bagi Warga Binaan. Kami ingin menjadi bagian dari proses pemulihan mereka,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang mengapresiasi langkah progresif Lapas Tual.
“Kami sangat menghargai konsistensi Lapas Tual dalam menghadirkan program pembinaan kepribadian. Upaya ini sejalan dengan tujuan Pemasyarakatan, yakni membina Warga Binaan agar siap kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan ini di harapkan menjadi awal dari sinergi berkelanjutan antara Lapas Tual dan Para Navigator, guna menciptakan proses pembinaan yang menyentuh aspek intelektual, emosional, serta spiritual Warga Binaan.


 
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
        