Bakti Sosial Lapas Wahai: Warga Binaan Turut Bersihkan Tempat Ibadah
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 23
- comment 0 komentar

Lapas Wahai menunjukkan komitmen lingkungan dengan bakti sosial, membersihkan musala dan gereja demi kenyamanan beribadah. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai menunjukkan komitmen kepedulian terhadap lingkungan dan rumah ibadah melalui kegiatan bakti sosial yang melibatkan petugas, Warga Binaan, serta masyarakat setempat, Kamis (13/11). Aksi gotong royong ini tidak hanya menciptakan lingkungan ibadah yang bersih dan nyaman, tetapi juga menjadi bagian penting dari program pembinaan dan reintegrasi sosial bagi para Warga Binaan.
Kegiatan kebersihan dilakukan di Musala Jabal-Nur Tanah Abang dan Balai Kerohanian (BK) Kristen Anugerah Batu Kapira, dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya. Dengan membawa perlengkapan kebersihan, petugas Lapas dan Warga Binaan bahu-membahu membersihkan seluruh area ibadah mulai dari ruang salat, tempat wudu, kamar mandi, halaman, hingga saluran air di sekitar musala dan gereja.
Menurut Tersih, kegiatan ini merupakan implementasi nyata program pembinaan yang bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab sekaligus kepedulian sosial.
“Ini adalah upaya pemulihan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan Warga Binaan dengan masyarakat,” jelasnya.
Partisipasi Warga Binaan mendapat tanggapan positif dari pengurus rumah ibadah dan masyarakat sekitar. Mereka mengapresiasi langkah Lapas Wahai yang memberi ruang bagi Warga Binaan untuk berkontribusi langsung serta turut memberikan bantuan alat kebersihan.
Ketua RT 10 Malaku, La Anedje, menyampaikan rasa syukur atas kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, gotong royong ini sangat membantu kami karena pada 30 November mendatang akan ada kegiatan khatam massal. Semoga Lapas Wahai selalu diberi keberkahan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Musa Elake dari BK Anugerah.
“Terima kasih kepada Lapas Wahai yang membantu kebersihan lingkungan gereja menjelang perayaan Natal. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi.
“Meski donor darah dalam agenda ‘Pekan Imipas Peduli’ tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya PMI di Lapas Wahai, substitusi aksi sosial ini tetap kami apresiasi sebagai komitmen jajaran untuk mewujudkan Pemasyarakatan yang bermanfaat,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Wahai berharap citra negatif terhadap Warga Binaan dapat semakin berkurang, serta proses reintegrasi sosial mereka dapat berjalan lebih baik. Lingkungan ibadah yang bersih juga menjadi wujud penghormatan terhadap kenyamanan jamaah dalam menjalankan aktivitas keagamaan.
Aksi bersih-bersih ini menegaskan bahwa Lapas Wahai tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tetapi juga pusat pembinaan yang menyiapkan Warga Binaan menjadi pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi masyarakat.
- Penulis: dicky
