Belajar Mandiri, Warga Binaan Lapas Tolitoli Tebar Harapan Baru
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 5
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIB Tolitoli berkomitmen membina Warga Binaan melalui program kepribadian dan kemandirian sebagai bekal kembali ke masyarakat. (Web. Ditjenpas)
PAStime News, Tolitoli – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus berkomitmen memberikan pembinaan terbaik bagi Warga Binaan sebagai wujud nyata pelaksanaan fungsi Pemasyarakatan. Melalui berbagai program pembinaan, baik kepribadian maupun kemandirian, Warga Binaan di berikan kesempatan untuk memperbaiki diri sekaligus menyiapkan keterampilan sebagai bekal ketika kembali ke tengah masyarakat.
Kegiatan pembinaan di Lapas Tolitoli meliputi pelatihan keterampilan kerja bersertifikat, pembinaan keagamaan, pembinaan mental, dan berbagai aktivitas positif lain. Program-program tersebut tidak hanya mengisi waktu selama masa pidana, tetapi juga membentuk pribadi yang lebih baik, mandiri, dan bertanggung jawab.
Kepala Lapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menegaskan pembinaan merupakan roh dari Sistem Pemasyarakatan yang harus terus di perkuat.
“Warga Binaan di sini bukan hanya menjalani hukuman, tetapi juga di didik, di bina, dan di bekali dengan keterampilan. Harapan kami, setelah bebas, mereka di terima masyarakat, bisa hidup mandiri, dan tidak mengulangi kesalahan,” harapnya, Senin (25/8).
Berbagai pelatihan yang di selenggarakan di Lapas Tolitoli bekerja sama dengan instansi pemerintah daerah maupun lembaga terkait. Dengan standar dan pengakuan yang jelas, hasil pembinaan di harapkan bermanfaat saat Warga Binaan kembali ke masyarakat.
Salah seorang Warga Binaan yang mengikuti kegiatan pembinaan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang di berikan. “Saya menyesal dengan kesalahan yang pernah saya lakukan. Tetapi di sini, saya di beri kesempatan untuk belajar banyak hal, mulai dari keterampilan kerja hingga pembinaan mental. Semua ini memberi saya harapan untuk berubah dan kembali ke keluarga dengan hidup yang lebih baik,” ungkapnya.
Melalui program pembinaan yang berkesinambungan ini, Lapas Tolitoli berupaya menepis stigma negatif terhadap Warga Binaan. Mereka bukan hanya pelanggar hukum, melainkan manusia yang masih memiliki kesempatan untuk berubah, memperbaiki diri, dan menjadi bagian dari masyarakat yang bermanfaat.
Dengan semangat Pemasyarakatan, Lapas Tolitoli berkomitmen menjadikan setiap Warga Binaan sebagai insan yang berdaya guna, mandiri, dan siap melangkah menatap masa depan dengan penuh harapan meski perjalanan itu di mulai dari balik jeruji besi.
- Penulis: Adilman Zai