BI Gaungkan KEK Likupang ke Dunia dengan Konsep Wisata Hijau
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Ming, 10 Agu 2025
- visibility 20
- comment 0 komentar

Kepala BI Perwakilan Sulut Joko Supratikto saat membawa sambutan dalam kegiatan NSIF 2025, di Manado, Jumat (8/8/2025). (Dok.Nancy L Tigauw)
PAStime News, Sulut – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) terus mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, dengan menggencarkan promosi di dalam maupun luar negeri.
Kepala BI Sulut, Joko Supratikto, mengatakan KEK Likupang memiliki prospek investasi yang menjanjikan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, BI aktif memasarkan proyek ini ke berbagai forum internasional.
“Pada 2024, kami telah membawa KEK Likupang ke Australia, Jakarta, dan Kuwait untuk memikat minat investor,” ujar Joko Supratikto saat membuka kegiatan North Sulawesi Investment Forum (NSIF) 2025 di Manado, Jumat 8 Agustus 2025.
Menurut Joko, KEK Likupang yang masuk dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mengusung konsep ecotourism atau pariwisata hijau. Konsep ini di yakini mampu menghadirkan pariwisata yang berkualitas sekaligus berkelanjutan.
“Likupang di lintasi garis Wallace, sehingga sangat cocok untuk mengembangkan pariwisata regeneratif yang berpihak pada kelestarian alam,” katanya.
Selain sektor pariwisata, BI juga mendorong investasi di bidang pengelolaan lingkungan. Pada April dan Mei 2025, BI mempertemukan inovasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar (Refuse Derived Fuel atau RDF) di Bolaang Mongondow dengan total 22 calon investor, termasuk dalam ajang Osaka World Expo di Jepang.
Forum investasi NSIF 2025 kali ini turut di hadiri delegasi dari Portugal, Australia, Rwanda, dan Filipina. Joko berharap momentum ini dapat memperkuat kolaborasi lintas pihak untuk mempercepat pertumbuhan investasi di Sulut.
“NSIF kami harapkan menjadi motor penggerak, mempertemukan peluang dan modal, agar pembangunan Sulawesi Utara semakin cepat dan berkualitas,” tuturnya.
- Penulis: Adilman Zai