Dari Balik Lapas ke Lahan Subur Sawi Melimpah, Pangan Terjaga
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Jum, 15 Agu 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Namlea panen 250 ikat sawi dalam hitungan hari lewat program pertanian Warga Binaan, Kamis (14/8). (Web Ditjenpas)
PAStime News, Namlea – Hanya dalam hitungan hari, sayuran sawi hasil pertanian Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea hasil panen berlimpah. Pada Kamis (14/8) Lapas Namlea kembali panen sawi di Sarana Asimilasi dan Edukasi dengan total mencapai 250 ikat.
Menurut Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, hasil panen kali ini lebih banyak di bandingkan panen yang di hasilkan sebelumnya. “Kami sudah dua kali panen. Pertama, berhasil menghasilkan 200 ikat. Kali ini, hasilkan lebih banyak lagi dengan 250 ikat sawi. Untuk sayuran jenis sawi, kami tidak panen sekaligus, melainkan secara bertahap. Oleh karena itu, masih banyak lagi bedeng sawi yang akan di panen berikutnya di lahan dalam tembok sebesar 984 m² ini,” ungkapnya.
Selanjutnya, hasil panen tersebut akan di jual kepada para pengepul untuk di pasarkan ke masyarakat. Pendapatannya juga akan di umumkan kepada Warga Binaan dalam bentuk premi dan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Lapas Namlea.
Melimpahnya hasil panen sayuran sawi yang di rawat sendiri oleh Warga Binaan itu mendapat sanjungan dari Kepala Lapas Namlea, MM Marasabessy. “Kami terus mendorong bidang pertanian dalam membina kemandirian Warga Binaan. Kami juga ingin mereka ikut andil dalam menyukseskan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yakni ketahanan pangan,” ucapnya.
Apalagi, hasil panen kali ini juga akan di sisihkan untuk program bantuan sosial semarak Hari Ulang Tahun ke-80 Reoublik Indonesia. “Pada hari Sabtu (16/8) nanti, kami akan membagi-bagikan sayuran sawi secara gratis kepada masyarakat. Hasil pelatihan Warga Binaan kami hadirkan untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat, sesuai motto Pemasyarakatan: PASTI Bermanfaat,” tambah Marasabessy.
Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan pertanian memang tengah menjadi fokus utama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, ia mengharapkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Maluku bersatu padu mendukung salah satu Asta Cita Presiden RI itu.
“Ini adalah program pemerintah pusat. Jadi, setiap UPT harus mendukung penuh program ini. Pesan saya, manfaatkan lahan yang ada dan terus libatkan Warga Binaan dalam program ini,” pesan Ricky.
- Penulis: Adilman Zai