Dari Balik Tembok Lapas, Warga Binaan Baubau Ciptakan Roster Beton Bernilai Ekonomis
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 6
- comment 0 komentar

Lapas Baubau berkomitmen meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian WBP dengan produksi roster beton berkualitas. (Dok: Humas Lapas Baubau)
PAStime News, Baubau – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu hasil nyata dari program ini terlihat melalui berkembangnya produksi roster beton. Produk ini kini menjadi produk unggulan karya Warga Binaan dan semakin di minati oleh masyarakat luas.
Roster beton hasil pembinaan kerja tersebut tidak hanya di minati oleh masyarakat di sekitar lingkungan Lapas. Produk ini juga telah menarik perhatian berbagai kalangan di Kota Baubau. Tingginya permintaan pasar menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan yang di lakukan oleh Lapas Baubau. Mereka berhasil menciptakan produk bernilai ekonomis, berkualitas, dan kompetitif.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M. Chaidir, menjelaskan bahwa keberhasilan pemasaran produk roster beton ini merupakan implementasi dari 13 Program Akselerasi. Program ini dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya poin ketiga. Poin ini menekankan pada penguatan dan peningkatan pendayagunaan WBP dalam menghasilkan produk UMKM.
“Keberhasilan pemasaran roster beton ini menunjukkan bahwa warga binaan mampu berkarya dan menghasilkan produk yang kompetitif. Ini bukti nyata bahwa pembinaan bukan hanya teori, tetapi juga memberikan hasil konkret bagi masyarakat dan bagi WBP itu sendiri,” ujar Chaidir, Sabtu (1/10/2025).
Lebih lanjut, Chaidir menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi Lapas Baubau dalam mendorong produktivitas dan kesiapan WBP untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Program pemberdayaan ini juga merupakan implementasi dari arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara. Tujuannya adalah untuk memperkuat pembinaan berbasis keterampilan dan ekonomi kreatif bagi warga binaan.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Safaruddin, menambahkan bahwa pembinaan kerja di Lapas Baubau tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis. Pembinaan ini juga berfokus pada pembentukan etos kerja, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
“Kami memastikan pelaksanaan pembinaan berjalan terarah, profesional, dan berkelanjutan. Ini juga bentuk dukungan kami terhadap Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ungkapnya.
Produksi roster beton di lakukan secara terukur dan bertahap. Proses ini dimulai dari pelatihan dasar hingga proses produksi dengan pengawasan petugas pembinaan. Selain melatih keterampilan teknis, program ini juga menanamkan nilai kerja sama. Mereka juga diberi tanggung jawab, dan rasa percaya diri kepada WBP.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Direktorat Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, melalui Kelompok Kerja Kegiatan Kerja, yang terus mendorong optimalisasi program produksi dan pemberdayaan ekonomi narapidana di seluruh UPT Lapas dan Rutan.
Dengan pendampingan berkelanjutan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, pembinaan kemandirian di Lapas Baubau kini semakin terstruktur, produktif, dan berdaya hasil.
Lapas Baubau optimistis bahwa keberhasilan program roster beton ini menjadi langkah strategis. Ini menuju Pemasyarakatan yang PRIMA (Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, dan Akuntabel). Program ini sekaligus membuka peluang bagi Warga Binaan untuk berkarya, berdaya, dan berprestasi di masa depan.
- Penulis: dicky
