Dari Biji ke Cangkir: Klien Bapas Ambon Dibekali Ilmu Barista
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 10 jam yang lalu
- visibility 9
- comment 0 komentar

PAStime News, Ambon – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kemandirian klien pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ambon menggandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon untuk mengadakan pelatihan barista. Kegiatan ini di laksanakan di BPVP Ambon, dengan dukungan Griya Abhipraya Bupolo sebagai wadah pembimbingan dan pelatihan, Selasa (9/9).
Pelatihan ini di rancang untuk membekali klien dengan keterampilan praktis di bidang perkopian, khususnya profesi barista. Sebelum masuk ke sesi praktik, para peserta terlebih dahulu di berikan pemahaman dasar seputar jenis-jenis kopi, sejarah kopi, karakteristik rasa, serta pengenalan berbagai alat penyeduh seperti grinder dan mesin espresso. Tahap teori ini menjadi fondasi penting sebelum klien mulai mengasah keterampilan teknis sebagai barista.
“Sebelum menyentuh alat, peserta perlu tahu dulu apa itu kopi, dari mana asalnya, bagaimana prosesnya hingga sampai ke cangkir. Memahami ini membuat mereka lebih menghargai profesi barista dan proses di balik setiap sajian kopi,” ujar Raymond, instruktur pelatihan dari BPVP Ambon.
Instruktur memperkenalkan cara mengoperasikan mesin espresso, mengatur tingkat kehalusan bubuk kopi dengan grinder, serta teknik dasar membuat minuman kopi
Instruktur memberikan penjelasan mendetail mengenai cara mengoperasikan mesin espresso, pengaturan tingkat kehalusan bubuk kopi menggunakan grinder, serta teknik dasar pembuatan berbagai jenis minuman kopi, yang di sampaikan dalam bentuk materi teori sebagai persiapan sebelum peserta memasuki tahap praktik.
Kepala Bapas Kelas II Ambon, Ellen M. Risakotta, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pembimbingan kemandirian klien yang bersifat produktif dan aplikatif. Ia menegaskan bahwa profesi barista bukan sekadar tren, tetapi peluang kerja yang nyata dan menjanjikan.
“Kami tidak ingin klien hanya kembali ke masyarakat tanpa bekal. Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyata pembinaan berbasis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dunia kopi terus berkembang, dan profesi barista membuka peluang kerja maupun usaha mandiri yang layak untuk mereka tekuni,” jelas Ellen.
Salah satu klien yang mengikuti pelatihan, inisial R, mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
“Saya baru tahu ternyata kopi punya banyak jenis dan cara penyeduhan. Saya jadi tertarik untuk serius belajar, semoga nanti bisa buka kedai sendiri,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi reintegrasi sosial yang di terapkan Bapas Ambon untuk membekali klien dengan kemampuan mandiri pasca pemasyarakatan.
Dengan adanya pelatihan ini, Bapas Ambon berharap dapat mencetak klien-klien binaan yang tidak hanya siap kembali ke masyarakat, tetapi juga memiliki daya saing, produktif, dan mandiri secara ekonomi.
- Penulis: Adilman Zai