Dukung Transformasi Digital, Lapas Wahai Pasang Internet Satelit Starlink
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 29
- comment 0 komentar

Lapas Wahai melangkah maju dengan teknologi Starlink, meningkatkan layanan internet di daerah terpencil bagi para narapidana. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai, 14 Oktober 2025 — Dalam upaya mengatasi keterbatasan jaringan internet akibat lokasi geografis yang terpencil, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai melakukan terobosan penting. Mereka meng-upgrade layanan internet dari sistem terestrial ke satelit menggunakan Starlink. Proses instalasi di lakukan di lingkungan Lapas pada Senin (13/10).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menjelaskan bahwa penggunaan internet satelit Starlink menjadi langkah strategis. Langkah ini memperkuat layanan digital Lapas. Ini termasuk pengoperasian Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), layanan kunjungan online, pelaporan administratif, serta aplikasi kepegawaian. Semuanya bergantung pada koneksi yang stabil.
“Gangguan internet selama ini cukup menghambat. SDP sering terputus, komunikasi terganggu, dan pelayanan masyarakat menjadi tidak maksimal. Dengan Starlink, kami ingin memastikan semua layanan berjalan lancar,” ungkap Tersih Victor.
Teknologi Starlink yang menggunakan satelit orbit rendah di nilai ideal untuk wilayah seperti Wahai. Wilayah ini jauh dari pusat kota dan sulit di jangkau oleh infrastruktur darat. Tersih menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Wahai. Ini untuk mendukung digitalisasi layanan pemasyarakatan sejalan dengan program Kementerian Hukum dan HAM RI.
Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Azis, menambahkan bahwa Starlink juga akan berfungsi sebagai jaringan backup utama. Ini jika koneksi terestrial kembali terganggu.
“Ini bukan hanya soal akses internet, tapi tentang keandalan layanan publik dan sistem kerja internal. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk WBP, masyarakat, dan instansi mitra,” tegasnya.
Dampak positif langsung dari penggunaan Starlink juga dirasakan oleh Frans Tepal, operator SDP Lapas Wahai. Sebelumnya, ia kerap mengalami kendala input dan sinkronisasi data akibat lambatnya koneksi.
“SDP adalah pusat data pemasyarakatan. Dengan internet cepat, kami bisa lebih cepat input data, update status WBP, dan konsolidasi ke pusat tanpa hambatan,” jelas Frans.
Langkah modernisasi ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro.
“Terobosan ini membuktikan bahwa meski berada di wilayah terpencil, Lapas Wahai tetap adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kami mengapresiasi progres ini dan berharap transformasi digital terus berjalan demi mewujudkan layanan yang **Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Amanah (PRIMA),” kata Ricky.
Dengan hadirnya internet satelit Starlink, Lapas Wahai berharap seluruh sistem layanan digital dapat berjalan optimal. Ini mencakup administrasi, keamanan, pembinaan, hingga koordinasi eksternal. Semua ini mendukung visi besar pemasyarakatan yang lebih modern dan inklusif.
- Penulis: dicky
