Energi dari Sampah, Surabaya Dinobatkan Kota Smart Environment
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Pemkot Surabaya raih penghargaan Smart Environment dari Komdigi atas komitmen wujudkan kota cerdas dan berkelanjutan. (Dok. Istimewa)
PAStime News, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Surabaya meraih penghargaan “Smart Environment” dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai pengakuan atas komitmennya dalam mewujudkan Kota Cerdas Berbasis Lingkungan yang berkelanjutan.
Penghargaan ini di serahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, kepada Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya, M.Fikser, di Hotel Tentrem, Yogyakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Plt. Dinkominfo Surabaya, M. Fikser menjelaskan, penghargaan “Smart Environment” ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam mengatasi masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah.
“Terobosan unggulan yang menjadi dasar penilaian adalah pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Inovasi ini mengubah timbunan sampah rumah tangga yang selama ini menjadi masalah pelik menjadi sumber energi listrik ramah lingkungan,” jelas Fikser sapaan akrabnya, Rabu (27/8/2025).
Ia melanjutkan, keberhasilan Surabaya dalam mengolah sampah menjadi energi tak lepas dari keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo, yang menjadi fasilitas pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi listrik mencapai 11 megawatt (MW).
“PSEL Benowo ini beroperasi setiap hari dengan mengolah ribuan ton sampah rumah tangga menjadi energi listrik yang bersih. Listrik yang di hasilkan kemudian di salurkan ke jaringan PLN, memberikan kontribusi signifikan pada pasokan energi di wilayah Surabaya,” imbuhnya.
Fikser menerangkan, fasilitas ini menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Dengan teknologi modern, PSEL Benowo berhasil kurangi sampah dan emisi metana penyebab perubahan iklim.
“Dengan demikian, PLTSa Benowo tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim,” terangnya.
Menurutnya, penghargaan ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak, baik pemkot maupun masyarakat Surabaya yang proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi. Pemanfaatan TPA Benowo jadi PLTSa tunjukkan komitmen kami wujudkan kota bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Fikser menyebut prestasi ini memperkuat posisi Surabaya sebagai kota terdepan dalam inovasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Ke depan, di harapkan langkah-langkah inovatif serupa terus di kembangkan untuk mewujudkan visi Surabaya menjadi kota metropolitan yang ramah lingkungan dan nyaman untuk di tinggali,” tutupnya.
- Penulis: Adilman Zai