Giat Pendidikan Tak Terbatas, Warga Binaan Lapas Semarang Ikut ANBK
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 23
- comment 0 komentar

Lapas Kelas I Semarang berkomitmen memajukan pendidikan warga binaan melalui program ANBK Paket B dan kerja sama dengan PKBM. (Dok: Humas Lapas Semarang)
PAStime News, Semarang – Lapas Kelas I Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan bagi warga binaan. Pada Minggu (7/9/2025), dua warga binaan, YD dan PS, mengikuti ANBK Paket B setara SMP.
Lapas Semarang menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin setiap Jumat hingga Minggu, sebagai bagian dari program pembinaan berbasis pendidikan nonformal. ANBK kali ini difasilitasi di ruang layanan pembinaan dengan dukungan petugas lapas dan Dinas Pendidikan Semarang.
Sebagai bentuk sinergi lintas lembaga, Lapas Semarang bekerja sama dengan PKBM Bangkit Semarang, yang telah lama menjadi mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan kejar paket. Melalui kerja sama ini, warga binaan mendapatkan akses untuk menyelesaikan jenjang pendidikan dasar secara formal.
Selain itu, Lapas Semarang juga memastikan bahwa seluruh proses asesmen berlangsung dengan pendampingan yang intensif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif sekaligus menjaga kepercayaan warga binaan dalam proses pembelajaran.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, menyampaikan bahwa pendidikan merupakan fondasi penting dalam proses pembinaan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong setiap program pendidikan sebagai bagian dari pendekatan pembinaan yang lebih humanis, inklusif, dan berorientasi masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa hak atas pendidikan tetap terpenuhi, meskipun mereka menjalani masa pidana. Pendidikan adalah jembatan untuk perubahan. Kami tidak hanya mendidik, tetapi juga menciptakan harapan baru bagi mereka,” ujar Fonika.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi komitmen yang di tunjukkan oleh PKBM Bangkit dalam mendampingi program kejar paket di lingkungan lapas. Ia berharap, asesmen seperti ini tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi benar-benar dapat memotivasi warga binaan untuk belajar dan berkembang.
Melalui pendidikan, Lapas Semarang percaya bahwa warga binaan mampu bangkit, mandiri, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan serta wawasan yang lebih baik. Dengan demikian, proses reintegrasi sosial setelah bebas dapat berjalan lebih maksimal dan bermartabat.
- Penulis: dicky
