Harga Emas Antam Melonjak Rp. 13.000, Tembus Rp 1,919 Juta per Gram Hari Ini!
- account_circle dicky
- calendar_month Ming, 13 Jul 2025
- visibility 75
- comment 0 komentar

Harga emas Antam hari ini, Sabtu 12 Juli 2025, naik Rp13.000 menjadi Rp1.919.000 per gram. (Dok: Istimewa)
PAStime News – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali melonjak tajam pada Sabtu (12/7/2025). Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam hari ini naik Rp13.000 per gram, dari Rp1.906.000 menjadi Rp1.919.000.
Kenaikan ini memperpanjang tren penguatan harga emas sejak beberapa hari terakhir. Tak hanya itu, harga buyback atau pembelian kembali emas oleh Antam juga naik signifikan, dari Rp1.750.000 menjadi Rp1.763.000 per gram.
Sebagai informasi, harga buyback adalah nilai yang diberikan Antam jika pemilik emas menjual kembali emas batangan ke perusahaan tersebut.
Berikut daftar harga emas Antam per Sabtu (12/7/2025):
-
0,5 gram: Rp1.009.500
-
1 gram: Rp1.919.000
-
2 gram: Rp3.778.000
-
3 gram: Rp5.642.000
-
5 gram: Rp9.370.000
-
10 gram: Rp18.685.000
-
25 gram: Rp46.587.000
-
50 gram: Rp93.095.000
-
100 gram: Rp186.112.000
-
250 gram: Rp465.015.000
-
500 gram: Rp929.820.000
-
1.000 gram: Rp1.859.600.000
Harga tersebut berlaku di Butik Emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Namun, harga di gerai Antam lainnya bisa berbeda tergantung lokasi dan kebijakan masing-masing outlet.
Sesuai PMK Nomor 48 Tahun 2023, konsumen akhir tidak di kenai Pajak Penghasilan (PPh) saat membeli emas batangan. Meski begitu, pengusaha emas tetap wajib memungut PPh 22 sebesar 0,25 persen dari harga jual, turun dari sebelumnya 0,45 persen.
Untuk transaksi buyback di atas Rp10 juta, Antam akan memotong PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemilik NPWP, dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini langsung di potong dari jumlah pembayaran kepada penjual.
Kenaikan harga emas Antam hari ini sejalan dengan tren global. Harga emas dunia menguat tipis akibat pelemahan dolar AS serta meningkatnya ketegangan dagang internasional. Kondisi ini mendorong investor untuk kembali memburu emas sebagai aset safe haven.
- Penulis: dicky