Indahnya Kebersamaan! Pekan Spiritual di Lapas Wahai Satukan Warga Binaan Muslim dan Kristiani
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 23
- comment 0 komentar

Penutupan Pekan Spiritual di Lapas Kelas III Wahai berlangsung khidmat dengan lomba hafalan ayat Al-Qur’an dan sambung lirik lagu rohani di Beranda Mesra dan Gereja Ebenhaezer. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai pada Kamis (4/9) saat penutupan rangkaian Pekan Spiritual. Kegiatan ini di tutup dengan lomba menghafal ayat Al-Qur’an serta sambung lirik lagu rohani yang di gelar di Beranda Mesra dan Gereja Ebenhaezer Lapas Wahai.
Rangkaian lomba ini merupakan puncak dari kegiatan sebelumnya, antara lain Vocal Group Oikumene dan Puisi Cinta Nabi Muhammad SAW. Seluruhnya di rancang untuk memperkuat pembinaan kerohanian sekaligus memberi ruang ekspresi keagamaan bagi Warga Binaan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan apresiasinya.
“𝘔𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘭𝘰𝘮𝘣𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘪𝘯𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪. 𝘏𝘢𝘧𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘤𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘶 𝘳𝘰𝘩𝘢𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘪𝘮𝘢𝘯, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘰𝘳𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘞𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘉𝘪𝘯𝘢𝘢𝘯,” ujarnya.
Hal senada di sampaikan Ketua Majelis Taklim Lapas Wahai, La Joi, yang menilai kegiatan ini sebagai momentum kebersamaan.
“𝘔𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘧𝘢𝘭 𝘢𝘺𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘤𝘪 𝘈𝘭-𝘘𝘶𝘳’𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘭𝘰𝘮𝘣𝘢, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘦𝘬𝘢𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵. 𝘗𝘦𝘬𝘢𝘯 𝘚𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘱𝘰𝘴𝘪𝘵𝘪𝘧,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Persekutuan Oikumene Lapas Wahai, Frans Tepal, menambahkan bahwa lomba sambung lirik rohani menghadirkan sukacita.
“𝘗𝘦𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘪𝘭 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘮𝘢𝘯, 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢𝘢𝘯,” katanya.
Kesaksian para Warga Binaan semakin mempertegas makna kegiatan ini. IB, salah satu peserta Muslim yang membacakan puisi cinta Nabi Muhammad SAW, mengaku terharu.
“𝘔𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘪𝘴𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, ON, Warga Binaan Kristiani yang mengikuti lomba vocal group rohani, merasakan kebahagiaan serupa.
“𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘬𝘦𝘨𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘭𝘰𝘮𝘣𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘬𝘴𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢,” ujarnya.
Dengan berakhirnya seluruh rangkaian, Pekan Spiritual di Lapas Wahai resmi di tutup dengan kesan mendalam. Kegiatan ini di harapkan dapat memperkuat rohani dan membentuk karakter Warga Binaan agar siap kembali ke masyarakat.
- Penulis: Adilman Zai
