Inovatif! Warga Binaan Lapas Lembata Olah Nasi Sisa Jadi “Kerupuk Kerezi”
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 9
- comment 0 komentar

Kerupuk Kerezi di Lapas Lembata: camilan dari nasi sisa yang mendukung lingkungan dan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (Dok: Istimewa)
PAStime News, Lewoleba, Lembata — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lembata kembali menorehkan prestasi melalui inovasi kuliner unik hasil karya warga binaan. Berkat pendampingan Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Lapas Lembata, mereka berhasil mengolah nasi sisa konsumsi menjadi camilan gurih. Ini memiliki bernilai jual tinggi yang di beri nama “Kerupuk Kerezi” (Kerupuk dari Nasi Sisa).
Produk “Kerupuk Kerezi” menghadirkan cita rasa khas gurih, renyah, dan lezat. Ini sekaligus menjadi simbol keberhasilan warga binaan dalam mengubah bahan pangan berlebih menjadi peluang ekonomi baru.
Yang menarik, nasi yang di gunakan bukan nasi basi atau tidak layak konsumsi. Namun, nasi kelebihan yang masih segar dan di olah sesuai standar kebersihan serta keamanan pangan yang baik.
Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah makanan di lingkungan Lapas. Selain itu, juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan ekonomi berkelanjutan dan pengembangan produk kreatif lokal yang ramah lingkungan.
Melalui ide ini, Lapas Lembata turut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah terkait ekonomi hijau dan kemandirian masyarakat.
Ketua PIPAS Lapas Lembata, Ny. Agnes Antonius Semuki, menjelaskan bahwa inisiatif tersebut bermula dari keprihatinan melihat banyaknya nasi berlebih yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kami ingin memberikan edukasi bahwa bahan sisa makanan pun bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai. Melalui pendampingan kepada warga binaan, kami berharap muncul kesadaran baru tentang pentingnya kreativitas, ketelitian, dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya yang ada,” ujarnya.
Ia menambahkan, PIPAS Lapas Lembata akan terus mendorong program serupa agar menjadi bagian dari pembinaan keterampilan produktif dan berkelanjutan bagi warga binaan.
Kepala Lapas Kelas III Lembata, Antonius Semuki, memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi positif antara PIPAS dan warga binaan.
“Inovasi ini merupakan wujud nyata dari semangat pembinaan di Lapas Lembata. Kami tidak hanya berfokus pada perubahan perilaku, tetapi juga pada pemberdayaan dan kemandirian ekonomi. Produk ‘Kerupuk Kerezi’ ini membuktikan bahwa kreativitas dapat tumbuh di mana saja, bahkan di balik tembok Lapas,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mendorong ekonomi berkelanjutan, serta mendukung 13 Program Akselerasi Kementerian Hukum dan HAM di bidang Pemasyarakatan.
Ke depan, Lapas Lembata berencana mengembangkan “Kerupuk Kerezi” menjadi produk unggulan binaan Lapas yang dapat di pasarkan secara lebih luas. Ini mencakup baik di tingkat daerah maupun nasional. Langkah ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi nyata bagi warga binaan serta masyarakat sekitar.
Dengan semangat “Dari Lembata untuk Negeri”, inovasi sederhana namun bermakna ini menjadi bukti. Bahwa setiap langkah kecil menuju perubahan dapat melahirkan dampak besar bagi lingkungan, ekonomi, dan kemanusiaan.
- Penulis: dicky
