Kanwil Ditjenpas Sulteng dan Bank Indonesia Sinergi Dorong UMKM Binaan Klien Pemasyarakatan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 33
- comment 0 komentar

Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng bertemu Kepala BI Sulteng bahas sinergi pemberdayaan klien pemasyarakatan. (Dok: Ditjenpas Sulteng)
PAStime News, Palu, 13 Oktober 2025 — Dalam rangka memperkuat pembinaan dan kemandirian klien pemasyarakatan, Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah menggandeng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng. Mereka melakukan kolaborasi strategis berbasis ekonomi kerakyatan.
Sinergi tersebut ditandai melalui pertemuan antara Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulteng, Bagus Kurniawan, dan Kepala BI Sulteng, Muhammad Irfan Sukarna. Pertemuan berlangsung di ruang pertemuan kantor BI Sulteng. Itu terjadi pada Senin (13/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bagus menyampaikan tantangan besar yang di hadapi pemasyarakatan saat ini. Mereka harus membekali klien dengan keterampilan dan akses ekonomi nyata yang dapat di gunakan setelah mereka kembali ke masyarakat.
“Salah satu tantangan besar kami adalah bagaimana membekali klien pemasyarakatan dengan keterampilan dan akses ekonomi yang nyata, agar mereka bisa mandiri setelah kembali ke masyarakat,” ungkap Bagus.
Lebih jauh, ia menyoroti implementasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP Nasional, yang menekankan pendekatan pidana yang lebih humanis, termasuk pidana pengawasan dan kerja sosial.
“KUHP baru ini memberi ruang bagi pendekatan korektif, rehabilitatif, dan restoratif dalam pemasyarakatan,” tambahnya.
Sebagai langkah nyata, Kanwil Pemasyarakatan Sulteng tengah menyiapkan pembentukan kelompok UMKM binaan klien pemasyarakatan. Nantinya, kelompok ini akan mendapat pembinaan bersama Bank Indonesia. Kelompok ini juga melibatkan mitra lainnya.
“Permohonan pembentukan UMKM bergerak sudah kami siapkan sebagai wadah pelatihan dan penguatan ekonomi klien, agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelas Bagus.
Inisiatif ini juga selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, terutama dalam hal peningkatan lapangan kerja, kewirausahaan, dan pengembangan industri kreatif.
“Kami berharap klien pemasyarakatan ke depan bisa bekerja, mendapatkan stimulus usaha, dan memiliki tabungan sendiri sebagai bentuk kemandirian,” tegasnya.
Kepala BI Sulawesi Tengah, Muhammad Irfan Sukarna, menyambut baik inisiatif kolaboratif ini. Ia menegaskan komitmen BI dalam mendorong ekonomi inklusif.
“BI siap mendukung program pemberdayaan ini melalui edukasi keuangan, pendampingan usaha, dan fasilitasi akses permodalan bagi kelompok UMKM binaan klien pemasyarakatan,” ungkap Irfan.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan pembinaan berkelanjutan dan berdampak sosial.
Pertemuan strategis ini turut dihadiri oleh Kepala Deputi Perwakilan BI, Miftachul Choiri. Juga hadir Kabid Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Pemasyarakatan Sulteng, Irpan. Selain itu, ada Kabid Pembimbing Kemasyarakatan, M. Nur Amin. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kota Palu juga hadir.
- Penulis: dicky
