Kanwil Jateng Resmikan Pelatihan Pabrik FABA di Nusakambangan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 26
- comment 0 komentar

Kanwil Ditjenpas Jateng luncurkan pelatihan pengelolaan pabrik FABA di Nusakambangan untuk dorong inovasi pembinaan Warga Binaan, Rabu (27/8). (Web. Ditjenpas)
PAStime News, Cilacap – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah (Jateng) terus mendorong inovasi di bidang pembinaan. Hal ini di tunjukkan melalui launching pelatihan pengelolaan pabrik Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang di gelar di Nusakambangan, Selasa (27/8).
Kepala Kanwil Pemasyarakatan Jateng, Mardi Santoso, hadir langsung membuka kegiatan pelatihan tersebut. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa pembangunan pabrik FABA bukan hanya sarana pengelolaan lingkungan, melainkan juga bagian dari strategi Pemasyarakatan untuk menghadirkan program pembinaan yang bernilai tambah.
“Pabrik ini kami siapkan agar dapat menjadi wadah produktivitas sekaligus tempat belajar bagi Warga Binaan. Melalui pelatihan ini, mereka tidak hanya di bekali teori, tetapi juga keterampilan praktik yang kelak bisa di manfaatkan setelah bebas,” ujar Mardi.
Mardi juga menekankan bahwa pemanfaatan FABA selaras dengan program pemerintah dalam pengembangan energi berkelanjutan. Pabrik FABA Nusakambangan di harapkan menjadi proyek percontohan nasional, sekaligus bukti kontribusi Pemasyarakatan dalam pengelolaan limbah industri menjadi produk yang bermanfaat, mulai dari pupuk ramah lingkungan, bahan konstruksi, hingga kebutuhan industri lainnya.
Pelatihan di ikuti oleh Warga Binaan terpilih yang sudah melewati seleksi dan asesmen. Mereka memperoleh materi pengenalan teknologi pengolahan FABA, standar operasional prosedur, keselamatan dan kesehatan kerja, serta praktik langsung di lapangan.
Selain membuka pelatihan, Mardi juga meninjau progres pembangunan pabrik dan menyempatkan berdialog dengan peserta. Ia mengingatkan pentingnya kerja sama, kedisiplinan, dan komitmen agar target penyelesaian pabrik dapat tercapai sesuai jadwal.
“Kanwil Pemasyarakatan Jateng berkomitmen menjadikan Nusakambangan tidak hanya di kenal sebagai pulau Pemasyarakatan, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis pabrik FABA ini membawa manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkasnya.
Antusiasime juga di tunjukkan peserta pelatihan. Nur, salah satu Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Nusakambangan, mengaku sangat antusias dengan kesempatan ini. “Saya merasa beruntung bisa terpilih ikut pelatihan pabrik FABA ini. Banyak ilmu baru yang saya dapat, khususnya tentang cara mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.
Senada, Budi, Warga Binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, juga menyampaikan pandangannya. “Kegiatan ini membuka wawasan kami bahwa limbah pun bisa menjadi peluang usaha. Dengan keterampilan yang di berikan, kami jadi lebih percaya diri untuk berkontribusi setelah bebas nanti,” tuturnya.
Dengan di mulainya pelatihan ini, Kanwil Pemasyarakatan Jawa Tengah berharap terwujud lingkungan Pemasyarakatan yang produktif, mandiri, dan berdaya guna, sekaligus menyiapkan Warga Binaan untuk berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat.
- Penulis: Adilman Zai
