Karya Warga Binaan Rutan Surakarta Tampil di Amerta Samskara
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 583
- comment 0 komentar

Rutan Surakarta berkomitmen pada pemberdayaan warga binaan dengan partisipasi dalam acara budaya Amerta Samskara. (Dok: Humas Rutan Surakarta)
PAStime News, Surakarta – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Surakarta menunjukkan komitmen dalam pembinaan dan pemberdayaan warga binaan. Mereka ikut berpartisipasi dalam gelaran budaya “Amerta Samskara”. Acara ini di gelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta di Ndalem Djojokoesoeman, pada 15–19 Oktober 2025.
Dalam acara yang mengusung pelestarian warisan budaya abadi ini, Rutan Surakarta membuka stand pameran dan penjualan hasil karya Warga Binaan (WB). Beragam produk kreatif di pamerkan, mulai dari batik tulis, kerajinan tangan (handycraft), tas rajut, kaos sablon. Hingga roti olahan “Nyawiji Roso” yang merupakan produk unggulan program pembinaan kemandirian.
“Keikutsertaan kami dalam Amerta Samskara menjadi bukti bahwa pembinaan di Rutan Surakarta tidak hanya fokus pada kedisiplinan, tetapi juga pada pemberdayaan. Warga binaan memiliki kreativitas dan potensi ekonomi yang layak diapresiasi,” ujar Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan.
Lebih lanjut, Bhanad menekankan pentingnya membuka ruang pemasaran dan promosi bagi karya WBP sebagai bagian dari reintegrasi sosial yang efektif. Menurutnya, masyarakat perlu melihat bahwa di balik tembok rutan, terdapat proses pembinaan yang produktif dan humanis.
Seluruh produk yang di pamerkan merupakan hasil dari program pembinaan kemandirian berkelanjutan yang di jalankan Rutan Surakarta. Produk-produk tersebut tidak hanya bernilai estetika tinggi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan daya jual, menjadikannya sebagai bekal berharga bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Kegiatan ini terlaksana berkat sinergi antara Rutan Surakarta dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Acara ini menjadi bagian dari strategi memperkuat citra positif lembaga pemasyarakatan. Dilakukan melalui pendekatan budaya, kreatif, dan edukatif.
- Penulis: dicky
