Lapas Perempuan Palu Asah Bakat dan Kreativitas WBP Melalui Kerajinan Tali Kur
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 38
- comment 0 komentar

Lapas Perempuan Kelas III Palu menggelar pelatihan kemandirian anyam tali kur bagi 31 Warga Binaan Pemasyarakatan, Rabu (24/9). (Dok: Humas Lapas Perempuan Palu)
PAStime News, Sigi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu kembali mengadakan kegiatan pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pada hari Rabu (24/9/2025), sebanyak 31 orang WBP mengikuti pelatihan keterampilan menganyam tali kur yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WITA.
Kegiatan yang di pusatkan di Aula Lapas ini bertujuan mengasah bakat sekaligus kreativitas WBP dalam membuat berbagai produk kerajinan tangan. Peserta di dampingi Staff Subsi Pembinaan belajar teknik anyam tali kur untuk membuat tas, pouch, dan tas tangan bermotif menarik. Motif yang di pelajari antara lain motif keong, bunga, hingga karakter kartun, sehingga hasil karya tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika dan ekonomi.
Kepala Lapas Perempuan Kelas III Palu, Yoesiana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Lapas dalam membekali warga binaan dengan keterampilan produktif.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya sekedar menjalani masa pidana di sini, tetapi juga memperoleh bekal positif yang bermanfaat ketika bebas nanti. Keterampilan seperti menganyam tali kur ini bisa menjadi peluang usaha dan sarana untuk mandiri di tengah masyarakat,” ujarnya.
Hal senada di sampaikan Kasubsi Pembinaan Lapas Perempuan Palu, Effendy yang menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus di kembangkan.
“Program pelatihan kemandirian seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri warga binaan. Ke depan, kami akan mengupayakan agar kegiatan menganyam tali kur dapat di laksanakan secara rutin dan berkesinambungan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu WBP berinisial IP mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Saya baru pertama kali belajar menganyam tali kur. Awalnya sulit, tapi lama-lama jadi menyenangkan. Saya berharap setelah bebas nanti bisa memanfaatkan keterampilan ini untuk menambah penghasilan,” ungkapnya.
Lapas Perempuan Palu berikan pelatihan keterampilan sebagai bekal WBP kembali ke masyarakat. Kemampuan ini di harapkan membuat WBP mandiri dan membuka peluang usaha setelah bebas.
Kegiatan berjalan dengan tertib, lancar, dan aman terkendali. Ke depan, kemandirian ini akan di laksanakan rutin dan berkelanjutan untuk manfaat maksimal bagi WBP.
Menyanggapi kegiatan tersebut, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan apresiasi penuh.
“Kami sangat mendukung setiap upaya pelatihan yang di laksanakan di jajaran Lapas, termasuk di Lapas Perempuan Palu. Kegiatan positif seperti ini tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan persiapan reintegrasi sosial warga binaan. Harapan kami, bekal ini dapat menjadi modal berharga ketika mereka kembali ke masyarakat,” tuturnya.
- Penulis: Adilman Zai