Kolaborasi Lapas Purwokerto dan Unsoed, Warga Binaan Rakit Mesin Ayakan Maggot
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 26
- comment 0 komentar

Kolaborasi Lapas Purwokerto dan Unsoed ciptakan mesin ayak maggot. (Dok: Humas Lapas Purwokerto)
PAStime News, Purwokerto – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto terus memperkuat komitmennya dalam membina kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, para WBP berhasil merakit sebuah mesin ayakan untuk budidaya maggot. Pesanan ini berasal dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
WBP memproduksi mesin tersebut di Bengkel Kerja Lapas pada Senin, 22 September 2025, pukul 10.00–12.00 WIB. Mereka memulai proses pembuatan dengan berkoordinasi bersama pihak Fakultas Biologi Unsoed untuk menentukan spesifikasi teknis. Setelah itu, mereka merancang desain, mengikuti pelatihan teknis, lalu melanjutkan ke tahap pengelasan, perakitan, dan finishing.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi warga binaan. Selain itu, ini merupakan bentuk kontribusi aktif Lapas terhadap dunia pendidikan. “Kami berharap hasil karya ini bisa mendukung riset budidaya maggot di Unsoed. Ini sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap potensi positif warga binaan,” ujarnya.
Aliandra juga melihat kolaborasi ini sebagai bukti nyata sinergi antara Lapas dan institusi pendidikan tinggi. Ia berharap kerja sama serupa bisa terus berlanjut. Dengan begitu, warga binaan akan semakin terampil, produktif, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.
Melalui proyek ini, Lapas Purwokerto kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pembinaan berbasis keterampilan. Selain itu, ini menunjukkan kontribusi langsung terhadap inovasi ramah lingkungan dalam bidang riset dan teknologi tepat guna.
- Penulis: dicky