Lapas Banyuasin Kembangkan Kemandirian lewat Produksi Tas Motif Jumputan Sumatera Selatan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 802
- comment 0 komentar

Lapas Banyuasin menggelar program pembinaan kemandirian dengan produksi tas jumputan khas Sumatera Selatan. (Dok: Humas Lapas Banyuasin)
PAStime News, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin menggelar program pembinaan kemandirian dengan produksi tas bermotif kain jumputan khas Sumatera Selatan, Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan menjahit warga binaan. Tetapi juga mengangkat nilai budaya lokal yang memiliki nilai seni tinggi.
Di ruang konveksi, para warga binaan tampak fokus memotong pola, menjahit, dan merangkai tas dengan rapi. Kepala Lapas Banyuasin, Tetra Destorie, menegaskan bahwa program ini bertujuan membekali warga binaan dengan keahlian produktif. Ini digunakan sebagai bekal hidup mandiri setelah bebas.
“Kami berkomitmen memberikan keterampilan yang berdaya saing. Pelatihan menjahit dan kerajinan tangan ini mempersiapkan mereka menjadi pribadi mandiri dan siap bersaing di masyarakat,” jelas Tetra.
Kasi Kegiatan Kerja, Beni Irawan, menambahkan bahwa penggunaan motif jumputan sebagai bahan utama tas merupakan upaya melestarikan warisan budaya Sumatera Selatan. Selain itu, juga memberikan nilai lebih pada produk hasil pembinaan.
“Dengan menggabungkan seni tradisional jumputan pada produk modern, kami mengenalkan budaya lokal. Dan memberi makna baru pada karya warga binaan,” kata Beni.
Program ini menjadi wujud nyata pembinaan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada keterampilan. Selain itu, juga membangun semangat perubahan dan kebanggaan budaya bagi warga binaan Lapas Banyuasin.
- Penulis: dicky
