Dalam sambutannya, Yosafat menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi bukti kepercayaan dari pihak Malaysia terhadap kualitas sistem pemasyarakatan Indonesia, khususnya yang di terapkan di Lapas Batam.
“Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas perhatian yang di berikan. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik demi kemajuan bersama dalam pembinaan narapidana,” ujar Yosafat.
Agenda kunjungan meliputi peninjauan langsung ke berbagai unit pembinaan, mulai dari program kemandirian berbasis keterampilan, kegiatan pembinaan kepribadian, hingga fasilitas pelatihan kerja yang telah di terapkan di Lapas Batam.
Selain itu, rombongan Malaysia juga di jadwalkan mengunjungi satuan kerja pemasyarakatan lainnya di wilayah Batam sebagai bagian dari studi komparatif antarnegara.
Pengarah PKP W. Man bin Wan Hussain menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung (pendedahan) kepada para petugas pemasyarakatan Malaysia mengenai sistem rehabilitasi narapidana di Indonesia.
“Kami ingin mendapatkan referensi dan inspirasi dari pelaksanaan program di Lapas Batam untuk kemudian di terapkan dan di sesuaikan di institusi kami,” ungkapnya.
Yosafat Rizanto menambahkan bahwa pertukaran informasi dan praktik baik seperti ini adalah langkah strategis dalam menciptakan sistem pembinaan yang lebih humanis, profesional, dan produktif.
Kunjungan ini di harapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antar lembaga pemasyarakatan di kawasan Asia Tenggara serta mendorong standarisasi pelayanan dan pembinaan narapidana yang lebih baik ke depannya.

