Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Lapas Kupang dalam mengoptimalkan program pembinaan kemandirian Warga Binaan, sekaligus mendukung visi pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Panen raya ini merupakan bukti nyata hasil kerja keras warga binaan dan petugas pembinaan dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Antonius Hubertus Jawa Gili.
Antonius menambahkan, hasil panen kali ini menjadi simbol keberhasilan pembinaan berbasis produktivitas. Sebagian hasil panen digunakan untuk kebutuhan dapur Lapas melalui Vendor Penyedia Bama, sementara sisanya disalurkan untuk bantuan sosial (Bansos) bagi keluarga Warga Binaan yang kurang mampu serta dijual kepada masyarakat sekitar.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, serta semangat produktif di kalangan Warga Binaan. Hasil panen ini bukan sekadar bukti keberhasilan, tetapi juga simbol perubahan dan harapan baru bagi mereka,” ungkap Antonius.
Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Frence Ndun, menjelaskan bahwa kegiatan pertanian di Lapas Kupang dilakukan dengan sistem tanam bergilir agar produksi tetap berkelanjutan.
“Kami menerapkan pola tanam yang terjadwal dengan baik. Kangkung dipanen menyesuaikan jadwal menu makanan Warga Binaan, sedangkan pepaya kalifornia dan cabe memiliki masa panen lebih panjang. Semua dilakukan secara mandiri oleh Warga Binaan dengan bimbingan petugas,” jelas Frence.
Lapas Kupang juga terus berinovasi dengan teknik pertanian ramah lingkungan, termasuk penggunaan pupuk organik hasil olahan mandiri Warga Binaan. Dengan metode ini, hasil panen menjadi lebih sehat, bernilai ekonomi, dan berkelanjutan.
Dengan semangat “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak”, panen raya ini menegaskan bahwa pembinaan di Lapas bukan hanya soal perubahan perilaku, tetapi juga pemberdayaan nyata menuju kemandirian dan keberlanjutan hidup. Melalui program ini, Lapas Kelas IIA Kupang berperan aktif mendukung Ketahanan Pangan Nasional serta memperkuat implementasi Asta Cita Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

