Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, yang menjelaskan bahwa studi tiru ini bertujuan memperoleh wawasan praktis dari pelaku usaha sukses sebagai referensi pengembangan usaha di lingkungan Lapas.
“Kunjungan ini memberikan inspirasi dan referensi berharga untuk mengembangkan usaha ikan asin melalui pemberdayaan Warga Binaan,” ujar Tersih.
Menurutnya, langkah ini juga menjadi bagian dari implementasi program akselerasi pembinaan kemandirian yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dengan menyesuaikan potensi wilayah pesisir di sekitar Lapas Wahai.
“Kami memanfaatkan potensi lokal dan ketersediaan bahan baku agar Warga Binaan dapat menghasilkan produk secara optimal. Harapannya, program pembinaan kemandirian ini dapat berjalan berkelanjutan,” tambahnya.
Selama kegiatan, rombongan Lapas Wahai mempelajari secara langsung proses pengolahan ikan asin tradisional, mulai dari pemilihan bahan baku ikan jenis marlin hingga proses pengeringan alami di bawah sinar matahari. Proses tersebut diharapkan dapat menjadi model produksi sederhana namun berkualitas bagi warga binaan.
Pelaku usaha lokal, La Saari, menyambut baik inisiatif tersebut.
“Langkah Lapas Wahai sangat baik agar Warga Binaan memiliki aktivitas produktif. Kami siap mendukung, termasuk dalam menjaga harga agar produk tetap terjangkau bagi masyarakat,” ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Kemenkumham) Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Ia menilai kegiatan ini selaras dengan semangat kemandirian dan ketahanan pangan.
“Program pembinaan kemandirian perlu menyesuaikan bahan baku setempat agar mudah dikembangkan. Produk ikan asin juga mendukung ketahanan pangan karena awet dan tahan lama. Semoga UMKM Warga Binaan Lapas Wahai semakin maju,” ujarnya.
Melalui studi tiru ini, Lapas Wahai berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat meningkatkan keterampilan serta produktivitas Warga Binaan, sehingga usaha ikan asin tidak hanya memberi manfaat ekonomi bagi mereka, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.


 
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
        