Lapas Namlea Panen Perdana Ikan Nila, Tumbuhkan Kemandirian WBP
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 22
- comment 0 komentar

Lapas Namlea panen ikan nila perdana dengan sistem bioflok, menunjukkan komitmen terhadap kemandirian Warga Binaan. (Dok: Humas Lapas Namlea)
Namlea, PAStime News – Lapas Kelas III Namlea menunjukkan komitmennya terhadap pembinaan kemandirian Warga Binaan dengan memanen ikan nila perdana. Ikan nila tersebut di budidayakan melalui sistem bioflok pada Rabu (1/10). Masyarakat sekitar menyambut panen ini dengan antusias. Salah satu warga bahkan langsung membeli 2 kg ikan nila karena penasaran ingin mencicipi hasil budidaya tersebut.
Warga setempat, Nurladi, yang tinggal sekitar 550 meter dari lokasi lapas, mengungkapkan rasa penasaran dan kepuasannya. Ia mengaku sangat terkejut melihat jumlah hasil panen, mencapai 3.750 ekor ikan nila berukuran cukup baik. “Saya setiap hari melihat warga binaan merawat ikan nila. Karena penasaran, saya membeli dan ingin mencobanya,” ujarnya.
Mustafa La Abidin, Kepala Subseksi Pembinaan, menjelaskan bahwa dalam waktu 6–8 bulan, pihaknya berhasil membudidayakan ikan nila. Ikan tersebut memiliki rata-rata bobot 200–300 gram per ekor. Ia menyebut panen perdana ini berasal dari satu kolam yang selama ini di rawat dengan cermat dan berisi ratusan ekor ikan.
“Hasil ini sudah diminta oleh masyarakat. Ke depan, kami akan memperluas promosi dan memperkuat kerja sama dengan mitra,” ujarnya.
Sementara itu, Kalapas Namlea Muhammad M. Marasabessy menyatakan bahwa respons masyarakat menjadi bukti keberhasilan program pembinaan kemandirian. Ia menegaskan bahwa budidaya ikan air tawar berbasis bioflok akan terus di kembangkan bersama Dinas Perikanan Kabupaten Buru.
“Dukungan masyarakat menjadi semangat kami untuk terus berkontribusi dalam ketahanan pangan,” tegasnya.
Dengan hadirnya program ini, tidak hanya keterampilan baru yang diharapkan terbangun di kalangan WBP, tetapi juga peluang ekonomi produktif yang dapat mendukung ketahanan pangan lokal. Lapas Namlea berharap inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan sederhana mampu berdampak besar di masyarakat.
- Penulis: dicky