Lapas Namlea Toreh Prestasi, Warga Binaan Panen Perdana Cabai Keriting
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 5
- comment 0 komentar

Warga Binaan Lapas Namlea sukses panen perdana cabai keriting 18 kilogram, hasil kerja keras yang patut dibanggakan. (Dok: Humas Lapas Namlea)
PAStime News, Namlea – Kreativitas tanpa batas kembali di tunjukkan oleh Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea. Melalui program pembinaan pertanian, para Warga Binaan berhasil melaksanakan panen perdana 18 kilogram cabai keriting di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lapas, Sabtu (1/11).
Cabai hibrida tersebut di budidayakan selama hampir tiga bulan oleh para Warga Binaan di bawah pengawasan petugas pembinaan. Panen kali ini mendapat sambutan antusias karena hasilnya telah di pesan oleh masyarakat sekitar dan juga pegawai internal Lapas.
Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, mengungkapkan rasa bangga atas hasil kerja keras para Warga Binaan yang menghasilkan panen melimpah.
“Hari ini kita panen perdana cabai keriting dan luar biasa hasilnya, sekitar 500 hingga 1.000 buah cabai. Selanjutnya hasil panen ini akan kami distribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal,” jelas Mustafa.
Ia menambahkan, program budidaya cabai ini di dampingi langsung oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Waiperang dan Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) PT East West Seed Indonesia.
“Sejak awal penanaman, kami telah mendapatkan pendampingan dan penyuluhan teknis dari BPP dan YBTS. Maka, keberhasilan panen ini juga merupakan hasil kerja sama yang baik antara petugas, mitra, dan Warga Binaan,” tambahnya.
Dengan hasil panen ini, Lapas Namlea kini telah berhasil membudidayakan tujuh jenis tanaman sayuran. Tanaman tersebut di antaranya sawi, jagung, mentimun, buncis, semangka, tomat, dan cabai. Pencapaian ini tidak hanya meningkatkan keterampilan Warga Binaan. Namun, juga berdampak pada kesejahteraan mereka melalui pemberian premi sebesar Rp850.000 per orang.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, menyampaikan bahwa pemberian premi tersebut merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras Warga Binaan.
“Warga binaan yang telah bekerja keras dalam program pertanian ini berhak mendapatkan apresiasi berupa premi, sesuai dengan Undang-Undang Pemasyarakatan. Premi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka di dalam Lapas dan menjadi tabungan ketika bebas nanti,” ujar Marasabessy.
Capaian positif ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro.
“Teruslah memberdayakan warga binaan dan berkreasi mendukung program akselerasi Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam ketahanan pangan. Harapannya, manfaat dari hasil pembinaan ini tidak hanya dirasakan di dalam Lapas, tetapi juga oleh masyarakat luas,” pesan Ricky.
Melalui panen perdana cabai keriting ini, Lapas Namlea berhasil membuktikan bahwa pembinaan berbasis keterampilan pertanian mampu menciptakan hasil nyata. Hasil ini bermanfaat bagi masyarakat. Program ini sekaligus memperkuat peran pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, mencetak Warga Binaan yang produktif, mandiri, serta berdaya saing.
- Penulis: dicky
